Omicron Masuk Indonesia, Apa Selanjutnya yang Mesti Dilakukan?

Siswanto Suara.Com
Kamis, 16 Desember 2021 | 17:02 WIB
Omicron Masuk Indonesia, Apa Selanjutnya yang Mesti Dilakukan?
Ilustrasi virus corona varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tiga kasus probable Omicron lainnya yaitu warga negara China yang datang ke Manado. Mereka sekarang sudah dikarantina di daerah itu.

"Sekali lagi, lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR nya yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirimkan ke Balitbangkes dan sedang kita run tes genome sequencing, dalam tiga hari ke depan kita bisa konfirmasi apakah benar ini Omicron atau tidak," kata Budi.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menduga varian Omicron di Indonesia lebih dari satu kasus.

"Ini sudah dideteksi para pekerja di Wisma Atlet, berarti besar kemungkinan yang menjalani karantina itu sudah lebih dari satu yang sudah terpapar karena potensi penularannya luar biasa lebih cepat dari Delta atau 70 kali kemampuan replikasi di saluran pernafasan dari pada delta," kata Dicky kepada jurnalis Suara.com.

Itu sebabnya, satuan tugas harus benar-benar melakukan tracing terhadap tiap-tiap kontak erat dengan N.

"Akan jauh lebih benar lagi kalau yang satu lantai dengan pasien itu diperiksa semuanya PCR-nya, tidak hanya satu lantai, petugas ini kontak dengan siapa saja harus ditracing, semua dikarantina dulu yang kontak itu dan diperiksa," kata Dicky.

N dikhawatirkan melakukan aktivitas di luar Wisma Atlet, terutama keluarganya.

Tunda liburan ke keluar negeri

Jika tidak benar-benar mendesak, sebaiknya tunda dulu bepergian ke luar negeri. Imbauan pemerintah ini demi mengantisipasi varian Omicron tidak semakin banyak yang lolos ke Indonesia ketika mereka pulang dari negara lain.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Jokowi Minta Prokes Jangan Kendor Sampai Situasi Mereda

"Kurangi perjalanan ke luar negeri yang tidak penting, penyebaran omicron ini terbukti sangat cepat, di Inggris yang tadinya naik ratusan per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncak kasus Indonesia," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI