Terkait Pernyataan Pedas soal 212, Novel Bamukmin Semprot KH Said Aqil: Kebakaran Jenggot

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 16 Desember 2021 | 16:03 WIB
Terkait Pernyataan Pedas soal 212, Novel Bamukmin Semprot KH Said Aqil: Kebakaran Jenggot
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin memberikan tanggapan menohok terkait tudingan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj terhadap gerakan 212.

Diketahui bahwa Said Aqil beberapa waktu lalu menyebut kelompok 212 tak pantas disebut sebagai kebangkitan Islam lantaran memiliki tujuan politik.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Novel lantas menyebut gerakan 212 adalah bukti nyata gerakan umat Islam untuk melawan kezaliman.

Terbukti dengan kehadiran sebanyak kurang lebih 13 juta orang berkumpul dengan damai dan bersih.

Baca Juga: KKB Papua Serang Pos Brimob, Slamet Maarif Kembali Sentil Jenderal Dudung

"Buktinya damai," ujar Novel dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Kamis (16/12/2021).

Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021).  ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Dia justru menilai Siad sedang kebakaran jenggot karena gerakan 212 tak pernah padam.

"Said Aqil kebakaran jenggot sampai enggak punya jenggot dan benci kepada hamba Allah yang berjenggot," lanjut Novel.

Lebih lanjut, Novel bahkan meminta Said Aqil untuk segera bertobat atas segala perbuatannya dan tak lagi berbicara ngawur.

"Segera tobat dantidak lagi ngawur," ujar Novel.

Baca Juga: Tak Setuju 212 Disebut Momen Kebangkitan Islam, Ketum PBNU: Politik Mengatasnamaka Agama

Diketaui, Kiai Said Aqil menyatakan gerakan 212 bukan merupakan kebangkitan Islam. Ia menilai, 212 jelas-jelas memiliki tujuan politik, tetapi dengan mengatasnamakan agama.

Hal itu ia ungkapkan saat menceritakan tantangannya memimpin PBNU, secara khusus ketika menghadapi kemunculan gerakan 212.

"Ada sebagian dari NU juga (mengatakan) bahwa ini adalah kesempatan kebangkitan Islam. Kalau menurut saya, itu (212) bukan kebangkitan Islam. Karena jelas tujuannya politik yang mengatasnamakan agama," ujar Said Aqil dalam tayangan "Gagasan Kiai Said Menuju Mukatamar NU" yang disiarkan akun YouTube TVNU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI