Pria Curi Pesawat Komersil lalu Tabrak Pulau Terpencil, Ini Pesan Terakhirnya

Kamis, 16 Desember 2021 | 15:46 WIB
Pria Curi Pesawat Komersil lalu Tabrak Pulau Terpencil, Ini Pesan Terakhirnya
Ilustrasi Pesawat Terbang. (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada tahun 2018 lalu, seorang pegawai layanan darat Horizon Air, melakukan lepas landas tanpa izin  pada pesawat Horizon Air Bombardier Q400 di Bandara Internasional Seattle–Tacoma.

Menyadur Daily Star Kamis (16/12/2021), ia sengaja menabrakkan diri ke sebuah pulau terpencil tanpa diketahui motifnya hingga saat ini. Kejadian ini mengagetkan banyak orang, termasuk keluarga, rekan kerja dan pihak bandara.

Dua pesawat tempur McDonnell Douglas F-15 Eagle dikerahkan untuk mencegat pesawat saat kontrol lalu lintas udara melakukan kontak dengannya.

Kini setelah 3 tahun berlalu, percakapan terakhir Richard Russell dengan menara kontrol terungkap, termasuk ia tak pernah berniat mendaratkan pesawat itu kembali.

Baca Juga: Haru! Pasangan Ini Cuma Bisa Saling Melambaikan Tangan di Bandara, Padahal 2 Tahun LDR

“Saya punya banyak orang yang peduli. Mereka akan kecewa mendengar saya melakukan ini”, lapor Guardian.

Ilustrasi bandara.[Unsplash/Ahmad Fouad]
Ilustrasi bandara.[Unsplash/Ahmad Fouad]

Russell yang belum pernah menerbangkan pesawat sebelumnya berhasil menavigasi kendaraan besar itu selama lebih dari satu jam. Kemampuannya membuat orang tercengang dan bingung karena dia tidak memegang lisensi pilot.

Ia lalu menabraknya sejauh 25 mil dengan sengaja di Pulau Ketron di wilayah Puget Sound. Dia satu-satunya korban jiwa dalam kecelakaan itu. FBI tidak menganggap ini sebagai terorisme, tapi digolongkan sebagai bunuh diri.

“Saya tidak membutuhkan banyak bantuan. Saya pernah memainkan beberapa video game sebelumnya,” ujar Russel pada menara kontrol saat mereka bertanya apakah dia membutuhkan bantuan untuk menerbangkan pesawat.

"Saya benar-benar tidak berencana untuk mendaratkannya," ujar Russell memberi tahu kontrol seperti yang diberitakan Wall Street Journal.

Baca Juga: Dibuka 20 September, Segini Tarif Tol Akses Bandara Kertajati

Masih belum diketahui mengapa Russell mengambil tindakan ini tapi Rick Christenson, mantan rekan kerja, mengatakan pada Seattle Times bahwa Russell adalah pria pendiam yang sangat disukai oleh pekerja lain.

Tindakan Russell mendorong peningkatan pemeriksaan keamanan di Sea-Tac dan untuk langkah-langkah keamanan secara nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI