Pengangguran di Australia Turun, Kini Pekerja yang Malah Diperebutkan

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 16 Desember 2021 | 15:04 WIB
Pengangguran di Australia Turun, Kini Pekerja yang Malah Diperebutkan
Ilustrasi pekerja (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingkat pengangguran menurun tajam setelah lockdown berakhir di Australia, ditandai dengan terjadinya perebutan tenaga kerja di kalangan dunia usaha.

Hari ini (16/12), Biro statistik Australia mengumumkan tingkat pengangguran turun dari 5,2 persen pada Oktober menjadi 4,6 persen pada November, setelah 'lockdown' berakhir di New South Wales, Victoria, dan Canberra.

ABS menyebutkan terjadi peningkatan besar orang yang mendapat pekerjaan, misalnya untuk bulan November saja tercatat 366.100 orang.

Menurut ekonom AMP Capital, Dr Shane Oliver, tingkat partisipasi kerja sebesar 66,1 persen saat ini menunjukkkan perbedaan besar antara pemulihan pasca-COVID di Australia dan Amerika Serikat.

"Tingkat partisipasi yang mendekati rekor di Australia berbeda secara kontras dengan di Amerika Serikat, yang justru jauh di bawah tingkat sebelum pandemi" jelasnya.

"Data ini menunjukkan fenomena berhenti kerja secara massal tidak terjadi di Australia. Masalahnya justru terjadi kekurangan tenaga kerja," kata Dr Shane.

Data ABS menunjukkan indikator pasar tenaga kerja lainnya juga positif, misalnya pengangguran terselubung turun dari 9,5 menjadi 7,5 persen serta jam kerja naik 4,5 persen.

Menurut Dr Shane, indikasi-indikasi positif ini masih akan berlanjut, sehingga akan menyebabkan "pengusaha di bidang tertentu harus berebut pekerja".

ABS menyebutkan hampir semua indikator positif ini didorong oleh pemulihan cepat yang terjadi di New South Wales dan Victoria terutama pada sektor layanan makanan dan minuman, perhotelan, pariwisata, rekreasi, dan hiburan.

Baca Juga: Kondisi Victoria Australia Jelang Natal, Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat

"Pelonggaran pembatasan di New South Wales dan Victoria berpengaruh besar pada angka nasional. Jumlah pekerjaan di kedua negara bagian masing-masing naik 180.000 orang dan 141.000 orang antara Oktober dan November," ujar Bjorn Jarvis dari ABS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI