Suara.com - Cerita Pak Yusuf dan kedua anak kembarnya viral di Twitter. Kisahnya diunggah di akun Twitter @soopertired pada rabu (15/12/2021).
"Namanya Pak Yusuf, beliau sehari-hari tidur di becak yang merupakan sumbangan dari orang. Bersama dua anak kembarnya, Akbar dan Akbari, siang dan malam hidup dijalanan," tulis akun @soopertired di Twitternya.
"Pak Yusuf asli Pandeglang, namun beliau merantau ke Cilacap, Jawa Tengah. Orang Cilacap, pasti sering lihat mereka di Gumilir," imbuhnya.
Pada unggahan tersebut, @soopertired menampilkan seorang pria dewasa bersama kedua anak kembar yang masih kecil. Pak Yusuf sendiri sudah berumur 37 tahun, sementara Si Kembar baru 6 tahun.
Baca Juga: Miris, Orangutan Kurus Gendong Anak, Minta Makan ke Karyawan Tambang di Kutim
Pak Yusuf ditinggal oleh istrinya karena masalah ekonomi. Sebelumnya ia tinggal bersama saudara istrinya dan membantu menjadi nelayan.
Namun rumah tangga mereka retak dan anak kembar mereka lebh dekat dengan Pak Yusuf.
"Setiap siang hari, Pak Yusuf mengumpulkan sampah-sampah bekas atau kita biasa bilang ngerongsok. Sehari cuma 8 ribu," tulis @soopertired.
Akbar dan Akbari pun belum pernah menyentuh bangku sekolah di usianya yang sudah 6 tahun.
Pak Yusuf menyatakan bahwa banyak orang yang meminta untuk memvideo atau interview ia dan anaknya untuk konten. Ia dijanjikan akan diberi bantuan namun hingga kini tak kunjung dikasih.
Baca Juga: Kader Diultimatum Keluarga Eks Dirut TJ soal Video Penari Perut, Ini Reaksi Gerindra DKI
Hal inilah yang membuat Pak Yusuf enggan untuk divideo oleh pemilik akun @soopertired.
Bahkan ada yang mengaku dari pihak dinsos yang menawari bantuan namun dengan syarat berpisah dengan anak-anaknya.
"Katanya sempat menawari bantuan untuk anaknya dipisahkan dengan bapaknya untuk dirawat dan dibiayai yayasan di Sulawesi. Pak Yusuf enggak mau, karena dipisahkan dengan anak bukan yang beliau inginkan. Dan banyak iming-iming bantuan lain yang enggak sampai ke tangan beliau," catat akun @soopertired.
Saat hujan tiba, Pak Yusuf membawa anak-anaknya meneduh ke teras-teras ruko. Mereka tidur di situ dengan beralaskan terpal.
"Setiap hujan, beliau dan 2 anaknya tidur di emperan toko beralaskan terpal. Aku sering lihat mereka di emperan toko, tapi baru sekarang aku beranikan diri untuk menemui beliau dan berbagi cerita. Beliau org baik. Beliau layak utk kita bantu," tambahnya.
Pemilik akun @soopertired melalui Twitternya juga membuka donasi yang akan disampaikan langsung pada Pak Yusuf.
Respons Dinas Sosial
Unggahan yang viral di Twitter itu nyatanya bisa berdampak untuk Pak Yusuf. Sebab akhirnya Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mulai ikut membantu.
Tim Dinsos mencoba menjangkau dan bertemu Pak Yusuf, namun hingga beruta ini dibuat mereka belum bisa bertemu.
"Sudah menelusuri sepanjang Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Juanda, Jl Damar, Jl tentara pelajar, akan tetapi kami belum menemukan keberadaaan pak Yusuf dan 2 anaknya," tulis akun Twitter resmi Dinsos Jateng di kolom komentar.
Komentar Warganet
"Ka, mungkin nanti sebagian uangnya buat beliin kontrakan gitu bisa, nggak? Biasanya di daerah kampung masih murah. Kita kasih banyak barang kalau mereka cuma tinggal di becak kasian enggak sih nanti mereka bawanya?," komentar warganet.
"Baik bangt bapak sama anak-anaknya, pas dikasih sesuatu pasti langsung bilang terimakasih dan anak-anaknya langsung disuruh jabat tangan, dalam hati semoga jadi anak-anak sukses ya dek," imbuh warganet.
"Baru kemaren lihat orang bawa becak juga lagi tidur di ruko yang dulunya jadi Alfa depan batalion. gatau itu bapaknya atau bukan yg jelas dia tidur sebelah anaknya jg ya Allah," tambah warganet lain.
"Dia emang udah bertahun-tahun di situ dari jaman aku SMA sampai lulus sekarang aku lihat terus aku bingung mau ngasih nya gimana untung aja ada kk yg speak up ttg bapak ini," tulis warganet di kolom komentar.