Kader Diultimatum Keluarga Eks Dirut TJ soal Video Penari Perut, Ini Reaksi Gerindra DKI

Kamis, 16 Desember 2021 | 11:13 WIB
Kader Diultimatum Keluarga Eks Dirut TJ soal Video Penari Perut, Ini Reaksi Gerindra DKI
Tangkapan layar video direksi TransJakarta rampat sambil nonton aksi wanita penari perut. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani angkat bicara soal anggotanya, Adi Kurnia yang mengungkapkan video soal direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) rapat sambil nonton tari perut atau belly dance. Ia mengaku sudah mengingatkan Adi sebelumnya.

Rani sendiri tak menduga, karena tindakan Adi saat rapat Komisi B DPRD DKI beberapa waktu lalu itu, keluarga mantan Direktur Utama TransJakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo menuntut Adi Kurnia meminta maaf. 

"Nah kan, saya sudah mengingatkan pak Adi ketika berita ini beredar. Saya kira kemarin beritanya sudah cooling down," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).

Rani pun mengaku akan membahas masalah perseteruan Adi Kurnia dengan Keluarga Jhony di internalnya.

Baca Juga: Heboh Penari Perut, Keluarga Eks Dirut TJ Ancam Polisikan Adi Kurnia Jika Tak Minta Maaf

"Nanti mungkin saya akan berdiskusi dengan teman-teman fraksi dan Ketua DPD perihal langkah selanjutnya bagaimana," katanya.

Dia pun juga belum mengambil sikap mengenai permintaan maaf tersebut. Rani juga akan membahasnya dalam pertemuan internal nantinya.

"Kami belum sampai sejauh itu, kami akan bicarakan via internal terlebih dahulu. Untuk up datenya nanti kami berkabar lagi ya."

Reaksi Keluarga soal Video Penari Perut

Kemarin, Keluarga Almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo buka suara soal tudingan direksi Sardjono sempat menonton tari perut saat rapat. Apa yang disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia dianggap fitnah belaka.

Baca Juga: Soroti Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat: Cukup jadi 'King Maker' Saja

Juru bicara keluarga Jhony, Tjahyadi mengatakan kejadian sebenarnya tidak seperti apa yang disampaikan dalam rapat Komisi B. Namun, ia membenarkan memang ada pertemuan yang dimaksud oleh Adi Kurnia.

"Peristiwa yang disebut oleh oknum anggota DPRD tersebut terjadi hampir dua tahun yang lalu. Bertempat di Turki Restoran, Kemang Jakarta Selatan," ujar Tjahyadi, Rabu (15/12/2021).

Saat itu, memang Sardjono menggelar rapat kerja direksi  yang dihadiri juga oleh perwakilan pengurus serikat pekerja. Pertemuan digelar dengan tujuan menyampaikan visi misi Jhony yang baru menjabat sebagai Dirut baru saat itu.

"Pemilihan tempat diluar kantor dan diluar jam kerja adalah agar rapat berlangsung dengan lebih rileks dengan maksud tidak ada kecanggungan para pejabat untuk menyampaikan masukannya," tambahnya.

Namun, ternyata saat pertemuan, pihak restoran menyediakan suguhan pertunjukan belly dance untuk semua pengunjung, tidak hanya direksi TransJakarta. Jhony pun tidak mengetahuinya saat melakukan reservasi.

"Si penari ini tidak masuk lebih dari setengah meter dari pintu dimana bapak-bapak ini rapat atau berdiskusi mengenai visi misi perusahaan. Terlihat juga  beliau membelakangi dan tidak terpengaruh oleh apa yang dilakukan penari tersebut," katanya.

Terlihat dalam video, memang Jhony membelakangi penari tersebut. Para peserta rapat juga tidak terlalu menghiraukan akan kehadiran penari itu karena memang tak ada hubungannya dengan rapat.

"Sehingga sangat tidak layak dan patut jika hal tersebut diberitakan seolah-olah ditonton oleh peserta rapat," jelasnya.

Karena itu, keluarga meminta agar Adi Kurnia dan si pembuaf video segera menyampaikan permintaan maaf dalam waktu 2x24 jam untuk membersihkan nama baik Almarhum Jhony.

"Dalam waktu 2x24 jam saya minta secara gentleman dan khususnya buat pak Adi Kurnia tolong Anda datang langsung ke kontrakannya almarhum," ucapnya.

"Sekiranya hal tersebut (permintaan maaf) tidak dilakukan maka kami akan mengambil langkah hukum dan langkah-langkah lainnya yang kami anggap perlu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI