Mengapa Negara Sekecil Lituania Berani Menentang Politik Cina?

Kamis, 16 Desember 2021 | 10:22 WIB
Mengapa Negara Sekecil Lituania Berani Menentang Politik Cina?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hanya sedikit negara yang berani menentang politik Cina, apalagi berkaitan dengan status Taiwan. Namun, Lituania tetap lantang mengecam politik Cina terhadap Taiwan, sekalipun berkali-kali diancam Beijing.

Jalan J. Jasinko di pusat kota Vilnius, adalah jalan protokol utama di ibu kota Lituania. Barisan gedung perkantoran berjajar di jalan bergengsi ini, dan penyewanya juga sering silih berganti.

Namun, pada November lalu, ada penyewa baru yang masuk ke bangunan nomor 16b dan langsung menjadi sorotan luas: Itulah kantor Kedutaan Taiwan yang pertama dibuka di Eropa. Tentu saja hal itu menimbulkan kemarahan besar di sebuah kota lain yang berjarak 6.500 km dari Vilnius, yaitu Beijing.

Cina sebelumnya sudah mengancam Lituania dengan berbagai konsekuensi ekonomi dan diplomatik, jika perwakilan Taiwan benar-benar diizinkan beroperasi.

Cina memang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang mencoba memisahkan diri. Karena itu, setiap negara yang membuka hubungan diplomatik dengan Taiwan akan menerima konsekuensi berat.

Hampir semua negara besar tunduk pada ancaman Cina karena khawatir dengan dampaknya, termasuk Indonesia. Lalu mengapa Lituania, sebuah negara kecil di Uni Eropa, tetap berani berselisih dengan raksasa Cina, bahkan mengizinkan Taiwan membuka perwakilan diplomatik?

"Hubungan ekonomi berkelanjutan" Ini bukan pertama kalinya Lituania mengabaikan peringatan dari Cina.

Pada bulan September lalu, Kementerian Pertahanan Lituania secara resmi menyarankan warganya agar tidak membeli smartphone buatan Cina.

Badan keamanan siber nasional telah menemukan bahwa ponsel tersebut memiliki fitur sensor yang dapat diaktifkan kapan saja.

Baca Juga: Lituania Siapkan Dana Rp 1,6 Juta Bagi Lansia yang Mau Divaksin Covid-19

Lituania juga berencana memperluas jaringan telekomunikasi 5G-nya tanpa partisipasi dari perusahaan Cina mana pun — atas "alasan keamanan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI