3.900 Warga Selayar Mengungsi Setelah Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 7,4

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 16 Desember 2021 | 06:00 WIB
3.900 Warga Selayar Mengungsi Setelah Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 7,4
Sejumlah warga di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) berlarian saat gempa 7,4 magnitudo terjadi di Laut Flores. [FOTO ANTARA/HO-Aty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 3.900 warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, terpaksa mengungsi setelah terdampak gempa bumi magnitudo (M) 7,4 dan rangkaian gempa susulan yang terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, sejak Selasa (14/12).

"Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar per Rabu (15/12), dari keseluruhan warga yang mengungsi itu, terbagi di 17 titik pengungsian," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (15/12) malam.

Adapun perinciannya meliputi enam lokasi di Mintu’u sebanyak 2.200 jiwa, satu titik di Puncak Majapahit dengan jumlah 250 jiwa, satu lokasi di Langundi 50 jiwa, enam lokasi di Lambego sebanyak 900 jiwa, tiga titik di Lawaru sebanyak 500 jiwa, dan 30 titik di Pasimaranu dengan jumlah pengungsi yang sampai saat ini masih dalam pendataan.

Di samping itu, jumlah warga yang mengalami luka akibat terkena reruntuhan bangunan yang terdampak gempa bumi itu sebanyak 11 orang. Sementara itu, 10 orang mengalami luka ringan dan seorang luka berat.

"Seluruh warga yang mengalami luka tersebut telah mendapat perawatan yang intensif," ujar Abdul.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Sikka melaporkan bahwa jumlah warga yang mengungsi telah berkurang dan hingga saat ini menjadi 226 jiwa. Mereka terdata masih mengungsi di rumah jabatan Bupati Kabupaten Sikka.

Mereka yang sebelumnya mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka dan Gedung COSIQ telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.

Merespons adanya potensi gempa bumi susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, BNPB mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, agar tidak panik namun tetap waspada.

"Masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing. Apabila terdapat kerusakan, seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser, dan tiang rumah rusak, sebaiknya tidak tinggal di rumah sementara waktu dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara, atau tempat evaluasi sementara yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat," ujarnya.

Baca Juga: NTB Diguncang Gempa Bumi, Pusat Gempa di Barat Laut Pulau Sarang

Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya dengan informasi yang tidak benar atau hoaks yang bersumber dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat diminta untuk tetap memperbarui informasi terkait dengan gempa bumi dan potensi bencana lainnya hanya melalui BMKG, BNPB, BPBD setempat dan instansi terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI