Suara.com - Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa varian Omicron bisa menyebar sangat cepat pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menyadur France24 Rabu (15/12/2021), ia mengatakan virus itu telah dilaporkan di 77 negara dan 'mungkin' menyebar ke sebagian besar negara tanpa terdeteksi pada kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Sekolah dasar di Belanda akan ditutup lebih awal ketika Eropa memerangi gelombang infeksi baru sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan pembatasan Covid baru.
Data awal menunjukkan itu dapat resisten terhadap vaksin dan lebih menular daripada varian Delta. Pakar WHO Bruce Aylward dengan keras memperingatkan agar tidak melompat pada kesimpulan 'ini adalah penyakit ringan'.
Baca Juga: Bukan di FIFPro World 11, Mo Salah Justru Diapresiasi Direktur WHO
"Kita bisa saja mempersiapkan diri untuk situasi yang sangat berbahaya," tambahnya.
Peringatan itu datang ketika Pfizer mengatakan uji klinis pil Covid miliknya bisa mengurangi pasien di rumah sakit dan kematian di antara orang-orang yang berisiko hampir 90 persen.
Pembuat obat Amerika mengatakan Paxlovid, bertahan melawan Omicron dalam pengujian laboratorium.
Chief executive Albert Bourla menyebut berita itu sebagai "pengubah permainan" dan mengatakan dia mengharapkan persetujuan dari regulator obat-obatan AS pada awal bulan ini.
“Berita ini memberikan alat lain yang berpotensi kuat dalam perjuangan kami melawan virus, termasuk varian Omicron,” tambah Presiden AS Joe Biden .
Baca Juga: WHO Keluarkan Aturan Baru Terkait Varian Omicron dan Berita Hits Kesehatan Lainnya
Sebuah studi dunia nyata dari Afrika Selatan telah menunjukkan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech 70 persen efektif dalam menghentikan penyakit parah dari Omicron.