Suara.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono turut angkat bicara soal karantina yang dijalani oleh Anggota DPR Mulan Jameela dan keluarganya sepulang dari Turki.
Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, pandu menduga bahwa anggota DPR RI Mulan Jameela ke luar negeri bukan untuk menjalankan tugas negara tetapi untuk berlibur bersama anggota keluarganya.
Lebih lanjut, Pandu sangat menyayangkan sikap yang ditunjukkan Mulan Jameela. Sebab menurutnya setelah mendapatkan izin Satgas Penanganan Covid-19 untuk menjalani karantina mandiri sepulangnya dari luar negeri, Mulan malah melanggar ketentuan tersebut.
"Anggota DPR itu ketika diizinkan (karantina mandiri) tidak mematuhi juga, jadi pelanggarannya berlapis-lapis. Menurut saya orang itu enggak mau ikuti aturan, tidak ada solidaritasnya," kata Pandu, Rabu (15/12/2021).
"Dan satgas itu memfasilitasi pelanggaran ini karena ada ketentuan orang-orang tertentu yang dianggap boleh karantina mandiri," sambungnya.
Pandu lantas memberikan contoh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menjalani karantina di hotel sepulangnya dari luar negeri dalam melaksanakan tugas kenegaraan.
Seharusnya hal yang sama bisa dilakukan Mulan dan keluarganya.

"Menteri Kesehatan saja harus karantina di hotel, kan mereka (anggota DPR) bisa di hotel enggak mesti di wisma atlet," ujarnya, dilansir dari Terkini.id.
Lebih lanjut Pandu menyebut bahwa pelanggaran yang dilakukan Mulan tersebut mestinya bisa dikenakan sanksi berupa denda. Ia mencontohkan, Australia memberikan denda bagi warga negaranya yang melanggar ketentuan karantina.
Baca Juga: Pejabat Negara Tak Wajib Lakukan Karantina, Ernest Prakasa: Terima Kasih Pemerintah
"Ya pinalti, kalau di Australia itu didenda dan dendanya cukup besar 500 Dolar Australia tanpa pengadilan itu," ucapnya.