CEK FAKTA: Benarkah Kantor Demokrat Jadi Sasaran Demo Buruh Tolak Omnibus Law?

Rabu, 15 Desember 2021 | 15:25 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Kantor Demokrat Jadi Sasaran Demo Buruh Tolak Omnibus Law?
Fakta soal kantor Demokrat jadi sasaran demo buruh. (Youtube/RODA POLITIK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar thumbnail video yang menyebutkan kantor Partai Demokrat menjadi sasaran demonstrasi buruh yang menolak omnibus law Undang-Undang Ciptakerja.

Video tersebut diunggah oleh kanal Youtube RODA POLITIK dengan judul “BERITA TERBARU ~ Akibat Ulah AHY Kantor Demokrat Jadi Sasaran Massa Demo Buruh Tolak Omnibuslaw” pada Senin (29/11), yang dapat diakses melalui tautan berikut.

Hingga Rabu (1/12/2021), video tersebut telah disaksikan sebanyak 3.235 kali, disukai oleh 13 pengguna, dan dikomentari oleh empat akun.

Pada thumbnail video berdurasi 8 menit 6 detik itu, terlihat sekelompok orang berseragam merah dengan tulisan FSBKU tengah berkumpul di depan gerbang sebuah bangunan. Mereka dikelilingi oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Pesan Menohok Wasekjen Demokrat Untuk Jokowi: Berhenti Salahkan Pendahulu!

Di dekatnya terdapat baliho dengan wajah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditunjuk dengan panah merah.

Terdapat pula narasi di bawah thumbnail yang berbunyi, “Emosi Tak terkontrol, Massa Demo Buruh Geruduk Kantor Demokrat”.

Lantas, benarkah klaim tersebut?

Fakta soal kantor Demokrat jadi sasaran demo buruh. (Youtube/RODA POLITIK)
Fakta soal kantor Demokrat jadi sasaran demo buruh. (Youtube/RODA POLITIK)

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Universitas Multimedia Nusantara, Rabu (1/12/2021), klaim yang menyatakan massa buruh menggeruduk kantor Demokrat itu keliru.

Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Perwira Polri, Petinggi Pemuda Pancasila Diperiksa Hari Ini

Setelah ditelusuri lebih lanjut, isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi yang terdapat pada thumbnail.

Video tersebut rupanya membahas soal pernyataan Ketua Umum Demokrat AHY yang menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta pemerintah memperbaiki UU Cipta Kerja sejalan dengan pertimbangan partainya kala menolak pengesahan.

Tak ada pula kabar atau pemberitaan media yang mengklaim telah terjadi demo buruh di kantor Demokrat sepanjang November 2021.

Di sisi lain, Tim Cek Fakta UMN juga menelusuri thumbnail video menggunakan tool Yandex Image Search dan menemukan bahwa foto tersebut adalah hasil manipulasi.

Kelompok orang berbaju FSBKU serta aparat polisi di sisi kanan gambar ditempel sedemikian rupa pada foto asli. Adapun, foto aslinya dipublikasikan oleh JPNN pada 16 Maret 2021 dan dapat diakses melalui tautan berikut.

Sejumlah mahasiswa pendemo ketika bernegosiasi dengan Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh di depan Kantor DPP Partai Demokrat pada Senin (15/3/2021) malam. (JPNN.com/Kenny Kurnia Putra)
Sejumlah mahasiswa pendemo ketika bernegosiasi dengan Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh di depan Kantor DPP Partai Demokrat pada Senin (15/3/2021) malam. (JPNN.com/Kenny Kurnia Putra)

Jika dilihat secara mendetail, foto asli di atas memiliki kemiripan dengan sisi kiri thumbnail. Terdapat aparat kepolisian yang membelakangi kamera, serta kerumunan pihak bermasker yang seolah mencoba menengahi massa (lihat bagian yang diberi lingkaran merah).

Di samping itu, ada pula baliho bergambar AHY di sisi kanan gambar. Dengan perbandingan ini, makin terlihat bahwa kelompok berseragam merah dengan tulisan “FSBKU” dan polisi di bagian paling kanan merupakan hasil editan.

Fakta soal kantor Demokrat jadi sasaran demo buruh. (Youtube/RODA POLITIK)
Fakta soal kantor Demokrat jadi sasaran demo buruh. (Youtube/RODA POLITIK)

Menurut artikel berita yang beredar, gambar asli di atas sejatinya memperlihatkan aksi demo sekelompok mahasiswa di Kantor DPP Partai Demokrat pada 15 Maret 2021 malam.

Mereka meminta AHY memberi klarifikasi terkait dukungan dari kelompok mahasiswa atas partainya. Aksi ini tidak dilakukan oleh kelompok buruh, seperti klaim yang ada pada thumbnail.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konten dan narasi pada thumbnail video di atas salah.

Konten ini dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi serta memiliki false connection (judul berita berbeda dengan isi berita). [UMN/Theresia Melinda Indrasari]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI