Pria Australia Memotong Saluran Spermanya Karena Khawatir Perubahan Iklim

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 14 Desember 2021 | 17:03 WIB
Pria Australia Memotong Saluran Spermanya Karena Khawatir Perubahan Iklim
Ilustrasi bumi (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dia cukup terkejut, karena mayoritas pasien yang ingin melakukannya adalah pria yang sudah memiliki anak di usia 40-an atau lebih," cerita Aaron.

 "Tapi akhirnya dia senang kalau ini adalah keputusan saya sendiri dan sudah dipikirkan cukup lama."

Dua alasan besar yang berpengaruh

Keputusan Aaron untuk tidak punya anak akibat perubahan iklim mungkin sebuah langkah yang ekstrem.

Tapi menurut Matthew Schneider Mayerson, profesor Studi Lingkungan di Yale NUS College di Singapura, banyak orang yang berpikir untuk melakukan hal yang sama.

Profesor Matthew pernah meneliti masalah iklim reproduksi, sebuah studi akademis pertama tentang masalah ini.

Studi tersebut menemukan ada dua alasan utama mengapa perubahan iklim memengaruhi keputusan mereka soal memiliki anak.

Alasan utamanya adalah ketakutan akan masa depan dunia yang akan dihadapi generasi berikutnya dengan iklim yang berubah.

"Mereka berpikir perubahan iklim yang cepat, kemungkinan adanya hal-hal yang lebih buruk dalam beberapa dekade mendatang terlepas dari upaya yang sedang kita lakukan, hingga rasa pesimis tentang kemampuan kita untuk menanggapi perubahan iklim, akan tetap membuat anak-anak menderita," jelasnya.

Alasan kedua, orang berpikir dengan memiliki anak akan menambah 'carbon footprint', atau jejak karbon, yang akan berdampak lebih banyak pada perubahan iklim.

Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Pertamina Soal Perubahan Iklim

Profesor Matthew juga mengatakan tidak mengherankan jika banyak orang memasukkan masalah perubahan iklim dalam rencana jangka panjang hidup mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI