Startup Sewa Ormas Paksa Karyawan Resign, Vendor dan Pelanggan Diduga juga Jadi Korban

Selasa, 14 Desember 2021 | 16:59 WIB
Startup Sewa Ormas Paksa Karyawan Resign, Vendor dan Pelanggan Diduga juga Jadi Korban
Ilustrasi Startup. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar salah satu perusahaan rintisan alias startup yang memaksa karyawannya resign. Perusahaan itu diduga menyewa ormas untuk memaksa karyawan resign.

Kabar itu ramai beredar di media sosial, seperti yang diungkapkan oleh salah satu akun Twitter yang mengunggah cuitan mengenai startup tersebut.

"Lagi rame nih f*belio yang maksa karyawannya resign pake sewa ormas segala. Barusan main ke kolom komen IG-nya. Ternyata bukan cuma karyawan jadi korban, tapi vendor dan customer juga ikutan :(," cuit akun @a**n*** pada Rabu (14/12/2021).

Sebelumnya, telah ramai diberitakan bahwa startup yang bergerak di bidang furnitur itu memanggil puluhan karyawannya.

Baca Juga: Viral Video Aksi Ibu-ibu Senam di Tengah Hujan Deras, Warganet: Ras Terkuat di Bumi..

Perusahaan rintisan itu diduga menyuruh para karyawannya untuk resign. Tak tanggung-tanggung mereka disebut-sebut menyewa ormas untuk memaksa karyawan resign, dengan alasan menjaga keamanan.

Kabar menyebutkan bahwa para karyawan startup tersebut tidak mendapatkan hak (gaji) mereka. Perusahaan juga disebut-sebut tidak membayarkan gaji karyawan selama berbulan-bulan.

Bahkan, beredar pengakuan karyawan yang sudah resign dan mendapat pekerjaan baru tetapi haknya juga belum kunjung diberikan.

Tidak hanya karyawan yang menyerukan protes, para vendor dan pelanggan startup itu juga ternyata ikut menjadi korban.

Startup Sewa Ormas Paksa Karyawan Resign, Vendor dan Customer Diduga Juga Jadi Korban (Instagram/Twitter)
Startup Sewa Ormas Paksa Karyawan Resign, Vendor dan Customer Diduga Juga Jadi Korban (Instagram/Twitter)

Dalam kolom komentar instagram perusahaan tersebut, banyak pelanggan yang menuliskan keluhan mereka bahwa ada barang yang belum mereka kirimkan kepada pelanggan.

Baca Juga: Aksi Ibu-Ibu Senam di Tengah Hujan Badai, Penjual Pentol Bikin Salfok

Salah satu pelanggan yang turut berkomentar di kolom komentar instagram perusahaan tersebut mempertanyakan pesanannya sejak Mei 2021.

Perusahaan disebut-sebut telah mengganti jadwal pengiriman sebanyak tiga kali dan berujung pembatalan selama 30-45 hari kerja.

Namun, saat mengecek saldo di rekeningnya, pelanggan itu menemukan bahwa tidak ada uang refund yang masuk.

Salah satu warganet juga ada yang menyebut bahwa pembayaran BPJS yang seharusnya dipotong dari gaji pun tidak dibayarkan oleh perusahaan.

Tanggapan publik

Cuitan akun Twitter mengenai startup yang telah memaksa karyawan resign dengan menyewa ormas itu menuai perhatian publik.

"Saya salah satu mantan karyawannya,semua yg diberitakan di media yang sedang ramai ini betul adanya. Gaji bermasalah sejak Aug-Sept, dan gaji bulan September stah dibayarkan sebesar 85%, sedangkan okt-nov belum dibayarkan sampai sekarang," tulis seseorang.

"Hmm padahal bisnis furniture itu bisa sangat menguntungkan apalagi kalo brandingnya udah segede f*belio. Apa gara-gara ditreatment sebagai startup jadi kebanyakan bakar duitnya ya? Atau C levelnya yg pada bandel wk," tulis warganet.

"Berarti dulu gw termasuk beruntung, sofanya dikirim walo telat seminggu, semoga yang lain cepet dapet kompensasi," ujar warganet.

"Enak yaa ngusir secara halus karyawan-karyawannya dengan ga bayar gaji, biar ga bayar pesangon ya? Wkwk," tulis warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI