Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto semakin sering jadi sorotan para pengamat politik terkait peluangnya maju sebagai capres pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Ketum Gerindra tersebut cukup menjadi king maker pada pilpres 2024 mendatang.
Ujang menyarankan lebih baik Prabowo mencari bibit muda untuk dijadikan calon pemimpin masa depan. Ia lantas memberi contoh tentang keberhasilan Prabowo di tahun 2012 saat sukses mengusung Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Terbukti, pada 2012 lalu Prabowo berhasil mengusung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hingga pada akhirnya bisa Jokowi melenggang menjadi presiden 2 periode," kata Ujang di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga: Gerindra Tak Ambil Pusing, Naik-Turun Ambang Batas Pencalonan Presiden
Menurut Ujang, cara yang bisa ditempuh Prabowo adalah dengan mencari calon pemimpin yang apik dan lebih memercayakan kader Gerindra yang potensial untuk menjadi calon presiden.
"Bagusnya memang Prabowo jadi king maker untuk memberi kesempatan kader Gerindra lain maju di Pilpres," ucap Prabowo.
Meskipun demikian, Ujang masih meyakini bahwa Prabowo tidak akan rela jika menjadi king maker saja. Prabowo dinilai tidak akan melewatkan momen terakhirnya untuk bisa mewujudkan keinginan menjadi presiden.
"Prabowo menganggap 2024 itu the last battle bagi dirinya dan di 2024 tak ada incumbent. Jadi menganggap dirinya berpeluang menang," tandasnya.
Seperti diketahui, Partai Gerindra menjagokan Prabowo untuk maju sebagai capres. Selain itu, nama Sandiaga Uno juga mencuat di kader partai berlambang burung garuda tersebut.
Baca Juga: Prabowo Bisa Menang Telak di Pilpres 2024, Jika Berpasangan sama Sosok Ini
Bicara soal elektabilitas, Prabowo tampaknya mengalami tren yang cukup baik. Berdasarkan survei dari beberapa lembaga, elektabilitas Prabowo menempati posisi atas dan mengungguli nama-nama lain.
Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Mochamad Thoha selak Direktur Eksekutif LANSKAP menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto adalah yang paling tinggi di antara tokoh-tokoh lain.
"Ada sebesar 23,0 persen publik yang memilihnya," ujar Thoha, dikutip Selasa (30/11/2021).
Lebih lanjut Mochamad Thoha menjelaskan bahwa masyarakat masih menaruh harapan pada sosok Prabowo Subianto yang telah berkompetisi sebanyak tiga kali dalam kontestasi kepemimpinan nasional.
"Mengingat sosok Prabowo yang telah berkompetisi tiga kali dalam kepemimpinan nasional, bisa saja menunjukkan masih besarnya harapan publik kepada Prabowo untuk dapat mewujudkan visi misi ekonomi politiknya yang tertunda tentang mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang demokratis, bersatu, kuat, maju, dan makmur," ujarnya.