Suara.com - Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengawal keberhasilan migrasi aktivitas masyarakat dari ruang fisik ke ruang digital dalam agenda akselerasi transformasi digital. Menteri Kominfo, Johnny G Plate menegaskan pentingnya peningkatan koordinasi dan kolaborasi, baik di lingkungan internal maupun dengan mitra kerja.
“Bangsa dan masyarakat sangat bergantung kepada kepiawaian personel Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai konsekuensi dari disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19, yang memaksa seluruh negara termasuk Indonesia untuk melaksanakan akselerasi transformasi digital,” ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo yang berlangsung secara hibrida dari Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, Sabtu (11/12/2021) malam.
Ia minta jajaran Ditjen Aptika untuk dapat membangun koordinasi dan kolaborasi interpersonal dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokok secara lebih baik.
“Kita ikrarkan bersama from now on, kita camkan betul bahwa Keluarga Besar Ditjen Aptika adalah Indonesia tulen membangun koordinasi dan kolaborasi interpersonal dalam menjaga ruang digital Indonesia secara lebih baik,” tandasnya.
Baca Juga: Kominfo Ungkap Daftar Operator yang Terganggu Akibat Letusan Gunung Semeru
Menurut Menkominfo, untuk mengawal seluruh elemen masyarakat bertransformasi menjadi bangsa digital yang maju di era disrupsi, setiap talenta digital Ditjen Aptika dituntut untuk adaptif dan memanfaatan teknologi digital.
“Pada saat kita meletakkan tulang punggung 4G, di saat yang sama juga dituntut teknologi untuk rollout dan memberikan operasi komersial 5G. Pada saat kita merancang awal pengenalan 5G, dunia sudah berbicara 6G. Pada saat kita mengantar masyarakat dan pemerintah menuju kota cerdas, technology company sudah bicara metaverse, meloncat begitu cepat. Di sinilah pentingnya talenta-talenta hebat yang ada di Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika agar menjadi enablerbagi bangsa dan masyarakat kita bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik di era digitalisasi ini,” tegasnya.
Johnny menegaskan, saat ini Kementerian Kominfo diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan penggelaran infrastruktur teknologi telekomunikasi dan Informatika secara merata di seluruh wilayah Tanah Air.
“Pada saat bersamaan pula, Kepala Negara berpesan agar hilir atau downstream infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), juga harus mampu dan dikuasai oleh bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menkominfo mengingatkan jajarannya, agar terus menjaga ruang digital Indonesia. Hal itu sebagai upaya memenuhi harapan masyarakat agar ruang digital aman, bersih dan bermanfaat.
Baca Juga: Kominfo: Masyarakat Makin Sadar Laporkan Konten Negatif di Internet
Inovasi Berbasis TIK
Dengan menjaga ruang digital Indonesia aman, bersih dan bermanfaat, Menteri Johnny mengharapkan inovasi berbasis TIK akan berkembang di Indonesia.
“Apabila mandat dan tugas itu dilaksanakan dengan baik, maka Indonesia akan melangkah maju dan menciptakan beragam inovasi dengan memanfaatkan teknologi,” ungkapnya.
Menkominfo menegaskan, saat ini Indonesia membutuhkan inovasi di semua sektor, mulai dari electronic government, ekonomi digital, teleeducation, telehealth,serta aplikasi lain. Oleh karena itu, Menteri Johnny mengingatkan agar Ditjen Aptika bisa menjadi penghantar bagi masyarakat dalam memasuki era transformasi digital.
“Enabler-nya adalah Ditjen Aptika. Dengan semangat ke-Indonesiaan, saya mengingatkan, walaupun jumlah pegawainya kurang dari 400, rakyat bergantung kepada rekan-rekan sekalian. Atas berkat dan rahmat Tuhan, Indonesia akan maju. Semuanya keluar dan berasal dari dalam rumah besar, serta tata kelola Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika,” tuturnya.
Menkominfo minta seluruh sivitas Ditjen Aptika agar menjalin persahabatan dan saling mengenal satu sama lain. Menurutnya, hal itu bertujuan guna mewujudkan teamwork yang kuat.
“Ikrarkan Aptika betul-betul kompak sebagai teamwork yang kuat, agar dapat menjalankan directive dan guideline hierarkis pemerintahan dengan baik. Saya menerjemahkan dan menjalakan visi negara, visi bangsa, visi presiden, Kita sedang melakukan pembangunan infrastruktur hilir pusat data, monitoring system, smart system, digital economy, startup-startup digital, ini semua pekerjaan-pekerjaan besar,” tegasnya.
Keluarga PNS
Dalam acara itu, Menkominfo menyatakan ikut merasakan dan memahami suasana batin pekerjaan besar yang menanti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Ditjen Aptika. Menteri Johnny berkisah tentang keluarga yang memiliki latar belakang sebagai pegawai negeri sipil.
“Saya putra dari dua ASN rendah. Ibu saya merupakan guru sekolah dasar (ASN), sementara ayah saya bekerja sebagai paramedis tingkat rendahan di salah satu Puskemas. Masa kecil sampai besar saya, berada di dalam lingkungan pegawai negeri. Karenanya, saya mengetahui betul jiwa raganya ASN, yang dulu namanya adalah pegawai negeri sipil (PNS),” tuturnya.
Menkominfo mengisahkan, ketika ayah dan ibu menuliskan nomor induk pegawai (NIP) di tiang tembok rumah.
“Bagaimana mereka setiap harinya pada saat pergi bekerja dan kembali pulang ke rumah, selalu melihat NIP-nya dan meminta anak-anaknya termasuk saya untuk menghapalnya,” kisahnya.
Menteri Johnny menegaskan selalu merasakan suasana batin sebagai PNS. Oleh karena itu, Menkominfo mengajak seluruh pegawai Ditjen Aptika untuk saling bergandeng tangan dalam membangun bangsa, negara dan masyarakat, demi mewujudkan kejayaan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin.
“Suasana batin ASN, saya pun merasakan. Saya bersama handai tauladan sekalian. Mari kita bangun Ditjen Aptika, mari kita besama-sama menggandeng tangan satu dengan lainnya di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mari kita bangun bangsa, negara dan masyarakat untuk kejayaan negeri kita di bawah leadership presiden dan wakil presiden yang kita cintai bersama, Bapak Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin,” pungkasnya.