Kepala BMKG Dwikorita: Peringatan Dini Tsunami NTT Resmi Berakhir

Selasa, 14 Desember 2021 | 12:32 WIB
Kepala BMKG Dwikorita: Peringatan Dini Tsunami NTT Resmi Berakhir
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Kantor BMKG Jakarta, Kamis. (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, peringatan dini tsunami di daerah Nusa Tenggara Timur resmi berakhir, Selasa (14/12/2021) pukul 12.46 WIB.

"Setelah menerima data, peringatan dini tsunami di NTT resmi berakhir," kata Dwikorita.

Ia mengatakan, terdapat data gempa susulan namun kekuatannya semakin mengecil. Termutakhir, kekuatan gempa susulan berada pada level 5,6 magnitudo.

"Karenanya, kami meminta masyarakat tenang, tidak terpengaruh informasi yang tak terkonfirmasi."

Baca Juga: Warga Pesisir Flores Timur ke Bukit Hindari Ancaman Tsunami

Dwikorita mengatakan, setelah peringatan dini tsunami berakhir, masyarakat di NTT yang tengah menyelamatkan diri bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Namun penting diperhatikan, yakni masyarakat harus memeriksa kekuatan rumahnya."

Kekinian, kata dia, masyarakat diminta tenang tapi waspada. "Kalau nanti terasa ada guncangan, terutama di daerah pesisir, bisa segera mengungsi meski belum ada sirine."

Naik 7 sentimeter

Sebelumnya diberitakan, gempa kuat berkekuatan magnitudo 7,4 terjadi di di Laut Flores, dekat Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 10.20 WIB.

Baca Juga: Tsunami Terdeteksi BMKG di Dua Wilayah NTT, Masyarakat Sempat Panik Dan Berhamburan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara.

"Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata. Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur," tulis BMKG dalam keterangan persnya.

Masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata diminta untuk menjauhi pesisir pantai dan tepian sungai.

BMKG mendeteksi episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores," lanjutnya.

Gempa susulan masih terus terjadi, tercatat sudah ada 15 gempa dengan kekuatan maksimum 5,6 magnitudo per 11.40 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI