Suara.com - Aksi perampokan dengan membawa sejata api mainan menyasar kantor pegadaian Indo Gadai yang berlokasi di Jalan M. Kahfi 2, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (13/12) kemarin malam. Bahkan, petugas keamanan alias sekuriti yang berjaga sempat ketakutan dengan senjata api mainan yang dibawa oleh pelaku.
Demikian hal itu disampaikan Ketua RT 06, RW 03, Nuradih saat dijumpai di kediamannya, Selasa (14/12) hari ini. Usut punya usut, senjata api yang di bawa pelaku bukan asli alias mainan.
"Menurut info dia bawa senpi, makanya seperti pistol mainan. Awalnya security yang ada di sana juga takut, kalau senjata betulan. Ternyata mainan," kata Nuradih.
Nuradih menyampaikan, petugas keamanan yang sehari-hari berjaga di kantor Indo Gadai merupakan tukang bubur. Oleh pihak Indo Gadai, tukang bubur itu diberdayakan sebagai tenaga pengamanan.
Baca Juga: Kantor Indo Gadai Di Jagakarsa Tutup Usai Disatroni Rampok, Pengunjung Kaget
"Saat kejadian memang tinggal security dan dia bukan permanen. Jadi security itu tukang bubur yang dimanfaatkan untuk membantu pengamanan," ucap dia.
Nuradih melanjutkan, sehari-hari sang tukang bubur membantu membersihkan kantor hingga membuka dan menutup kantor. Artinya, security di Indo Gadai bukan merupakan tenaga pengaman yang terlatih.
"Dia tukang bubur dan sifafnya membantu pengamanan dan bersih-bersih dan nyapu. Dia diberdayakan dan bukan terlatih," pungkas Nuradih.
Awasi TKP Seharian
Nuradih menyampaikan, pelaku sudah berada di loaksi kejadian sejak pukul 11.00 WIB. Disebutkan jika pelaku telah mengawasi situasi kantor pegadaian itu sebelum melakukan perampokan.
Baca Juga: Sempat Dicurigai Satpam Seharian di TKP, Perampok Indo Gadai Jagakarsa Alasan Tunggu Teman
"Memang sebelumnya pelaku sudah ada di TKP dari jam 11 siang, dia di sana untuk monitor," kata Nuradih.
Pihak security, kata Nuradih, sempat bertanya pada pelaku soal maksud dan tujuannya berada di lokasi sejak siang hari. Kepada security, sang pelaku cuma mengaku bahwa sedang menunggu rekannya.
Bahkan pihak sekuriti yang ditugaskan di sana sudah sempat menanyakan ada perlu apa. "Kok dari siang sampai sore di sini". Alasannya nunggu teman," sambung dia.
Ketika kantor Indo Gadai hendak tutup dan mengakhiri aktivitas pegadaian barang, sang pelaku mencoba memasuki ruko. Saat itu, hanya ada beberapa karyawan dan security saja yang sedang bersiap menutup ruko.
"Kemudian ketika pegadaian siap-siap tutup, di saat itu dia masuk jam 20.00 WIB," jelas Nuradih.
Nuradih menyampaikan, karena posisi ruko berada di pinggir jalan, sontak aksi itu memicu kerumunan massa. Tidak hanya itu, kebetulan ada seorang anggota kepolisian yang langsung mengambil tindakan.
"Karena TKP di pinggir jalan, ada intel yang kebetulan lewat, langsung ambil sikap seperti itu. Karena di pinggir jalan juga, massa cepat spontan langsung mengepung," ucap Nuradih.
Viral
Sebelumnya, warga anggota polisi menangkap terduga pelaku perampokan di Kantor Pegadaian swasta, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter @DJ_007_. Tertulis dalam keterangannya, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.09 WIB, Senin (13/12/2021).
Pistol Mainan
Sementara dalam video terlihat sejumlah warga dan anggota polisi yang sedang berpatroli mengepung pelaku yang diduga sempat menyekap karyawan kantor pegadaian swasta. Pelaku juga sempat menakut-nakuti korban dan warga dengan pistol.
"Pistol bohongan itu, pistol bohongan itu," teriak salah satu warga.
Tak lama, anggota polisi terlihat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Selanjutnya, korban berhasil dilumpuhkan hingga akhirnya dihakimi oleh warga yang emosi dengan aksi pelaku.
Dari video lain yang diterima Suara.com, terlihat pelaku sudah babak belur. Dia tak berdaya tergeletak dengan tangan diborgol dan bercak darah yang memenuhi lantai keramik.