Pemerintah Tengah Bersiap Untuk Salurkan Vaksin Booster

Erick Tanjung | Ria Rizki Nirmala Sari
Pemerintah Tengah Bersiap Untuk Salurkan Vaksin Booster
ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato Elements]

"Terkait dengan vaksin booster ini akan terus kami dalami terkait dengan peraturan Menteri Kesehatan untuk Coronavac dan Sinovac," kata Airlangga.

Suara.com - Pemerintah tengah melakukan persiapan untuk memberikan vaksin dosis ketiga atau booster. Pemerintah juga tengah mendalami soal aturan pelaksanaan penyerahan vaksin booster melalui Peraturan Menteri Kesehatan/Permenkes.

"Terkait dengan vaksin booster ini akan terus kami dalami terkait dengan peraturan Menteri Kesehatan untuk Coronavac dan Sinovac," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenko Marves, Senin (13/12/2021).

Di samping itu, Airlangga juga menyebut kalau Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM juga tengah menyiapkan vaksin booster sejenis. Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada jajarannya terkait waktu pelaksanaan pemberian vaksin booster.

"Arahan bapak presiden ini terus untuk dipersiapkan kapan tersedia dan juga tempat layanan untuk vaksin booster," ujarnya.

Baca Juga: Bujuk Trump! Indonesia Bakal Borong Produk Impor AS Senilai Rp306 Triliun

Booster Efektif Lawan Omicron

Para ahli menemukan vaksin Covid-19 yang sekarang ini tersedia masih bekerja untuk menghentikan penyebaran varian Omicron.

Sejauh ini di Inggris orang dengan varian Omicron yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan 54 persen dalam 24 jam. Para ahli pun telah mendesak orang Inggris untuk suntik vaksin Covid-19 lengkap dan mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19.

Menurut para ahli, suntik vaksin Covid-19 sangat penting untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19 dan variannya. Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan vaksin Pfizer dosis ketiga mampu menetralkan varian Omicron.

Analisis baru mengenai tingkat efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron dibandingkan varian Delta telah dirilis.

Baca Juga: Industri dan Bisnis Lagi Gonjang-ganjing, Pemerintah Siapkan Satgas PHK

Analisis ini mengamati 581 kasus orang yang terinfeksi varian Omicron, yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer memberikan tingkat perlindungan lebih rendah terhadap infeksi simtomatik dibandingkan dengan tingkat perlindungannya terhadap varian Delta.