Soal Tiang Pancang Kereta Cepat Roboh, Politikus Demokrat: Tak Ada Pembelajaran, Ruwet

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 11 Desember 2021 | 16:35 WIB
Soal Tiang Pancang Kereta Cepat Roboh, Politikus Demokrat: Tak Ada Pembelajaran, Ruwet
Detik-detik tiang pancang roboh di Karawang.[Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Hinca Pandjaitan turut buka suara terkait robohnya tiang pancang kereta cepat Indo-China (KCIC).

Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Hinca Pandjaitan menyebut bahwa beberapa tahun lalu presiden sempat melakukan penghentian sementara pengerjaan proyek tersebut.

"Beberapa tahun lalu, Presiden sempat lakukan penghentian sementara pengerjaan proyek konstruksi oleh (kementerian) PUPR," tulisnya dikutip Suara.com, Sabtu (11/12/2021).

Lebih lanjut, Hinca menyebut bahwa tidak ada pembelajaran dari evaluasi yang disebut telah dilakukan oleh presiden.

Baca Juga: Uang Kompensasi Proyek Kereta Cepat Nyangkut di Forum RW, Warga Lembah Teratai Resah

"Presiden ingin lakukan evaluasi metode kerja dan prosedur keselamatan, konon begitu. Tapi ternyata selang beberapa tahun, peristiwa ini terjadi. Tampak tidak ada pembelajaran. Ruwet," lanjutnya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Suara.com/M. Yasir)
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Suara.com/M. Yasir)

Cuitan tersebut ditulis oleh Hinca untuk merespons sebuah video yang memperlihatkan momen rubuhnya tiang pancang itu.

"Pekerjaan yg sia-sia. Pembongkaran Pier Kereta Cepat Indo-China (KCIC), konon katanya salah koordinat. Entah ada berapa titik Pier yang dibongkar kerjaan triliunan. Prestasi luar biasa," tulis akun @/AlBurhanCenter dalam unggahan video tersebut.

Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan momen tersebut viral di media sosial.

Diperlihatkan dalam video yang beredar di sosial media, pilar besar yang diketahui merupakan pilar Kereta Cepat Jakarta Bandung dimana berada dalam deretan terdepan dari pilar pilar lain, sedang diangkat secara perlahan oleh empat excavator dari beberapa sisi untuk dibongkar.

Baca Juga: Sukses Bangun Jaringan Kereta Cepat Terbaik di Dunia, Bagaimana China Melakukannya?

Pada awalnya pilar raksasa itu hampir terangkat keatas dengan bagian akarnya telah tercabut.

Akan tetapi ketika keempat excavator itu mulai mengangkat lebih tinggi pilar untuk dibongkar, tiba tiba pilar itu oleng dan roboh seketika ke samping kiri menimpa excavator berwarna hijau dan hancur seketika.

Suasana mendung di sekitar lokasi membuat peristiwa tak terduga ini mengagetkan para pekerja.

Dalam video yang diunggah salah satu akun Instagram bernama @info_cikarang_karawang ini terdengar suara si perekam yang terkejut melihat robohnya pilar itu.

"Loh.. Loh... Loh, aku lak wis ngomong ( aku Khan sudah bilang), jatuhnya kesana, gak bakalan kuat, lihat orangnya, lihat orangnya," teriak seseorang dalam rekaman video tersebut.

Dalam caption yang tertulis para unggahan, pembongkaran itu dilakukan karena tiang pancang atau pier KCJB di DK46, Telukjambe, Kabupaten Karawang, dipasang tidak sesuai koordinat. Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indo - China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.

"Tim Quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier di DK46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework, dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan," ujar Dwiyana dalam caption tersebut.

Dwiyana mengungkapkan Pembongkaran Pier KCIC itu belum diketahui akan ada berapa titik yang akan dibongkar.

Informasi yang beredar, Dwiyana mengatakan pihak perusahaan langsung memanggil kontraktor Terkait dan memberi teguran atas kesalahan pemasangan yang berujung insiden tersebut.

Pasalnya hal ini tidak sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan tim engineering dan SSHE.

"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ucapnya lagi.

Saat ini pihak perusahaan telah memerintahkan tim engineering dan SSHE untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Dalam peristiwa robohnya tiang pancang tersebut, Dwiyana memastikan tidak ada korban jiwa, sebab operator yang berada di dalam excavator telah berhasil menyelamatkan diri lebih dahulu sebelum tertimpa pilar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI