Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melihat langsung jalannya layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir Sintang di Puskesmas Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu dan layanan pendidikan di SDN 27 Mengkurai, Kalimantan Barat, Jumat (10/2/2021).
Menurut laporan, dari 21 puskesmas yang ada di Kabupaten Sintang, 20 diantaranya telah memiliki fasilitas rawat inap. Dengan demikian, penanganan korban saat kejadian banjir kala itu terbilang lebih cepat dan dilakukan dengan baik.
Meski begitu, Muhadjir tetap mengingatkan akan bahayanya wabah demam berdarah yang biasanya muncul saat bencana banjir.
“Tadi saya lihat masih ada yang sakit karena terdampak banjir ini, terutama demam berdarah. Ini saya mohon diwaspadai betul. Yang lain, misalnya, gatal-gatal, diare, sudah bisa dieliminasi, diatasi dengan baik,” kata Muhadjir.
Baca Juga: Bersama Masyarakat, Presiden Jokowi Tanam Pohon di Area Bekas Tambang
Muhadjir juga menyampaikan kalau aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sudah mulai dilaksanakan. Ia berharap semua aktivitas bisa berjalan lancar dan kondisi kehidupan masyarakat di Kabupaten Sintang pasca bencana semakin baik.
Di luar itu, Muhadjir menjelaskan terkait penanganan pasca banjir ialah tahap rekonstruksi terutama penanganan aliran sungai yang menjadi sumber banjir.
Pemerintah tengah mengkaji rekonstruksi mana yang baik untuk menangani aliran sungai tersebut.
"Apakah nanti akan dibangun bendungan penyangga atau nanti akan dilakukan secara pengerukan, sekarang sedang dikaji saksama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR," ujarnya.
"Tapi saya yakin dengan kunjungannya Pak Presiden kemarin dan juga didampingi Pak Menteri PUPR, pasti Pak Presiden sudah memiliki gambaran langsung di lapangan dan beliau pasti akan membuat keputusan secepat mungkin,” sambung Muhadjir.
Baca Juga: Jokowi Kunjungan Kerja ke Sintang Setelah Dilanda Banjir, Warga: Pengobat Duka Kami