Suara.com - Memasuki bulan Desember, sebagian masyarakat antusias menyambut tanggal 12. Pasalnya, tanggal 12 Desember setiap tahun, Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Simak sejarah Hari Belanja Online Nasional berikut.
Selama Harbolnas digelar semakin banyak e-commerce yang ikut ambil bagian dari tahun ke tahun. Bahkan saat ini Harbolnas menjadi perhelatan e-commerce terbesar di ranah maya Indonesia. Seperti apa sih sejarah Hari Belanja Online Nasional?
Sejarah Hari Belanja Online Nasional
Harbolnas pertama kali dihelat di Indonesia pada tanggal 12 Desember 2012 dengan jargon menarik: 12.12.12. Ada beberapa retail online yang turut meramaikan pergelaran nasional belanja online perdana tersebut. Di antaranya adalah Lazada, Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, Persebaya Store, dan beberapa lini e-commerce lainnya.
Baca Juga: Harbolnas 12.12, Traveloka Kasih Diskon Hingga 70 Persen
Asal Mula Harbolnas
Mengutip laman Tradegecko, Lazada sebagai salah satu perintis Harbolnas tidak sekadar berupaya untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya saja. Tetapi juga mengkampanyekan belanja dengan cara online kepada masyarakat luas.
Oleh karena itu, dibuatlah gagasan, jika semua retail e-commerce bergabung ketika Harbolnas berlangsung, maka hasil penjualan bersama yang lebih besar akan bisa dicapai, alih-alih bersaing satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, bukan hanya retail online saja yang menjadi pelaku dalam event Harbolnas. Namun, beberapa bank di Indonesia juga turut serta, salah satunya adalah Bank Mandiri yang menyediakan cashback dan juga promo menarik dengan jumlah yang fantastis saat Harbolnas tiba.
Harbolnas di Negara Lain
Baca Juga: Harbolnas, Blibli Siapkan Promo dan Diskon Terbesar di Akhir Tahun 2021!
Sementara itu di negara-negara lain, agenda semacam Harbolnas ini telah dilakukan sebelum diikuti di Indonesia. Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Jepang, misalnya, sudah memiliki perayaan belanja online yang dinamai Cyber Monday.
Cyber Monday sendiri terinspirasi dari kegiatan serupa versi offline yang sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat, yaitu Black Friday. Black Friday biasanya digelar pada hari Jumat setelah Thanksgiving Day, atau sebelum musim belanja menjelang Natal tiba.
Black Friday adalah sebuah agenda berbelanja tahunan terbesar di Amerika Serikat. Ada banyak sekali toko yang memberikan potongan harga untuk meningkatkan keuntungan.
Konsep inilah yang pada akhirnya menyebar ke berbagai negara di dunia, meskipun dengan nama yang tidak sama. Misalnya di Meksiko, konsep ini dinamai El Buen Fin. Sedangkan di Arab Saudi dikenal dengan nama White Friday.
Indonesia juga akhirnya ikut serta dalam meresmikan perayaan belanja online besar-besaran mengingat potensi pasar yang sangat besar. Hal ini seiring mulai memasyarakatnya penggunaan internet dan juga pertumbuhan e-commerce yang sangat pesat.
Sekarang sudah tahu kan bagaimana sejarah Harbolnas 12 Desember? Untuk memeriahkan Harbolnas yang akan tiba sebentar lagi, sudahkah kamu menyiapkan list barang apa saja yang hendak diborong? Jangan lupa pastikan isi dompet aman, ya!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama