Wamenag Kutuk Keras Tindakan Bejat Guru Pesantren yang Perkosa Santriwati

Jum'at, 10 Desember 2021 | 14:09 WIB
Wamenag Kutuk Keras Tindakan Bejat Guru Pesantren yang Perkosa Santriwati
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi. (Kementerian Agama)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengutuk keras tindakan bejat yang dilakukan pengasuh dan pengajar Pondok Pesantren (Ponpes) Manarul Huda Antapani Herry Wirawan

Herry diketahui merupakan pelaku yang memperkosa belasan santriwati di ponpes tersebut hingga hamil dan melahirkan.

"Saya merasa prihatin dengan terjadinya tindak pidana asusila yang dilakukan oleh oknum guru di pondok pesantren, dan mengutuk keras tindakan bejat tersebut," ujar Zainut kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

Zainut mendukung tindakan tegas yang dilakukan kepolisian kepada Herry Wirawan. 

Baca Juga: Perkosa Belasan Santriwati, Kedok HW Dibongkar Maman Imanulhaq: Ini Bukan Pesantren

"Saya mendukung tindakan tegas kepolisian terhadap pelakunya dan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tuturnya.

Zainut menegaskan, Kemenag sudah mencabut izin operasional Pesantren Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru. Kemenag juga memberikan afirmasi terhadap peserta didik dan korban. 

"Mereka dipulangkan dari pesantren untuk dapat meneruskan pendidikannya, baik di madrasah, atau sekolah umum, atau Pendidikan Kesetetaraan Pondok Pesantren Salafiyah sesuai pilihannya. Upaya ini difasilitasi oleh Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisili mereka," tutur Zainut.

Selain itu, Zainut menuturkan pihaknya akan bersinergi dengan KPAI untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual.

Kemenag juga akan mendorong optimalisasi peran Dewan Masyayikh dalam mengawal penjaminan mutu pesantren, termasuk aspek perlindungan santri.

Baca Juga: Terkuak Modus Pemilik Ponpes Perkosa Belasan Santriwati, Herry Janji Biayai Korban Kuliah

Zainut melanjutkan berdasarkan pasal 51 UU Pesantren, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam mendorong terbentuknya wahana pendidikan karakter dan pembinaan moral di dalam masyarakat dan lingkungan pesantren.

"Kemenag mengajak organisasi pesantren, ormas Islam dan masyarakat untuk meningkatkan pembinaan dalam rangka pencegahan terjadinya kembali kekerasan seksual di lingkungan pendidikan," tutur dia.

Lebih lanjut, Zainut mengharapkan tidak ada kasus serupa di kemudian hari. Ia mendorong para korban untuk berani melaporkan setiap ada tindakan yang mencurigakan atau tindakan yang tidak benar dari siapapun.

"Berharap kasus serupa tidak terjadi lagi. Mendorong para korban untuk berani melaporkan setiap tindakan mencurigakan atau tidak benar dari para oknum, siapapun itu," katanya 

Pemerkosaan terhadap belasan santriwati dilakukan Herry Wirawan sejak 2016 hingga 2021. Tujuh di antaranya melahirkan, dan salah seorang korban bahkan melahirkan dua kali.

Diketahui setidaknya ada sembilan bayi yang lahir dari perbuatan bejat Herry Wirawan. Saat ini masih ada korban yang mengandung. Herry saat ini ditahan sembari diproses hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI