Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti pidato Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/12/2021) kemarin.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut Jokowi tidak sama sekali menyinggung polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan pimpinan KPK hingga membuat kegaduhan sampai pada akhirnya sebanyak 58 Pegawainya termasuk penyidik senior Novel Baswedan dipecat karena tak lulus menjadi ASN.
"ICW menyayangkan Presiden tidak menyinggung kegaduhan demi kegaduhan yang selalu diciptakan oleh Pimpinan KPK. Satu di antara sekian banyak kegaduhan adalah penyelenggaraan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)," kata Kurnia dikonfirmasi, Jumat (10/12/2021).
Sepatutnya, kata Kurnia, Presiden Jokowi sebagai kepala negara dapat memberi teguran kepada pimpinan KPK.
Baca Juga: Hakordia 2021, Siti Nurbaya Ingatkan ASN Jaga Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Tak dapat dipungkiri, kata Kurnia, TWK sebagai tes alih status pegawai menjadi ASN dianggap banyak kejanggalan. Sampai akhirnya berujung pemecatan pegawai yang mempengaruhi kinerja lembaga antirasuah.
"Presiden (Jokowi) harus menegur Pimpinan KPK. Sebab, akibat kegaduhan yang tak berkesudahan itu, roda kerja KPK terganggu dan capaiannya juga jauh dari kata ideal, terutama dalam lingkup penindakan," kata dia.
Kemarin, Jokowi membuka acara puncak peringatan Hakordia tahun 2021 di Gedung KPK. Dalam acara peringatan Harkodia, KPK mengusung tema 'Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi'.
Selain Jokowi, para menteri- menteri di Kabinet Indonesia Maju jilid juga turut hadir serta sejumlah kepala daerah.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga turut hadir. Ia juga memberikan sambutan sebagai penutup acara puncak Hakordia 2021.
Baca Juga: Janji Usut Tuntas dan Adili Pelanggar HAM Berat, Jokowi Singgung Kasus Paniai Berdarah