Gatot Nurmantyo Sebut Kondisi saat Ini Berbahaya: yang Bayar Anak Cucu Kita Nanti

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 10 Desember 2021 | 11:59 WIB
Gatot Nurmantyo Sebut Kondisi saat Ini Berbahaya: yang Bayar Anak Cucu Kita Nanti
Gatot Nurmantyo (Antara/Arif Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyebut ada satu hal berbahaya yang ada di negara Indonesia sehingga membuat generasi penerus yang harus menanggung akibatnya.

Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Gatot mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini dalam bahaya.

"Bila demokrasi lenyap, lenyap pulalah Indonesia Merdeka. Kondisi saat ini sangat berbahaya," kata Gatot saat memberikan sambutan bedah buku karya Gde Siriana berjudul Keserakahan di Tengah Pandemi, Kamis (9/12).

Ia lantas mengutip pernyataan proklamator Mohammad Hatta di era 1960-an, demokrasi bahkan menjadi salah satu penentu bertahannya Indonesia Raya.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut menyambut baik dan mengapresiasi karya tulis Gde Siriana yang menjelaskan kepada publik tentang keresahan atas demokrasi di Tanah Air.

"Yang saya sampaikan tadi, kegagalan demokrasi inilah yang menyebabkan kondisi kita sekarang ini dililit utang yang sangat besar," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebut kondisi saat ini yang harus menanggung adalah generasi yang akan datang.

"Tentunya yang bayar bukan saya, tetapi anak-anak dan cucu-cucu kita nantinya," lanjutnya.

Untuk diketahui, turut hadir sejumlah narasumber dalam acara bedah buku dan diskusi daring tersebut, antara lain ekonom senior Dr Rizal Ramli, pakar hukum tata negara Refly Harun. Lalu ada pengamat politik Rocky Gerung, dosen pasca FISIP UMJ Prof Siti Zuhro, dan anggota DPD RI Tamsil Linrung.

Baca Juga: Bukan Prabowo atau Sandiaga, Ini Lima Tokoh yang Berpotensi Bakal Didukung PA 212 di 2024

Gatot menilai, demokrasi sejatinya menjadi tonggak penting bagi bangsa Indonesia untuk bisa tetap bertahan saat ini dan ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI