Belum Divaksin karena Masalah NIK, LaporCovid-19: Pemerintah Bikin Masyarakat Bingung

Kamis, 09 Desember 2021 | 16:24 WIB
Belum Divaksin karena Masalah NIK, LaporCovid-19: Pemerintah Bikin Masyarakat Bingung
Percobaan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di Lapas Pasuruan. [Antara Jatim/HO Kanwilmumham Jatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - LaporCovid19 menemukan banyaknya masyarakat yang kesulitan mengurusi vaksinasi Covid-19 karena perkara nomor induk kependudukan (NIK) yang sudah dipakai orang lain ataupun persoalan belum mendapatkan sertifikat vaksin. Pihak LaporCovid-19 juga bingung karena pemerintah yang tidak pernah memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Anggota Tim Advokasi Laporan Warga LaporCovid-19, Yemiko Happy memperlihatkan adanya 15 laporan yang disampaikan masyarakat soal permasalahan NIK. 10 diantaranya dikarenakan NIK sudah terpakai.

Salah satu contoh kasus yakni ada seorang pelapor dari Jawa Barat yang menceritakan kalau sepupunya sudah mendapatkan vaksin penuh namun tidak mendapatkan sertifikat yang biasanya muncul di aplikasi PeduliLindungi.

Setelah ditelusuri, NIK sepupunya itu digunakan oleh adiknya. Adiknya juga sudah mendapatkan vaksin sebanyak dua kali.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun, Dinkes Sumsel Siapkan Tim Khusus

Selain itu, pelapor asal Banten menceritakan kalau ia belum mendapatkan vaksin sama sekali meski sudah melapor melalui sambungan telepon 119. Ia mengirim surel seperti yang dipinta oleh petugas.

Dirinya mengaku sudah mendapatkan balasan surel. Isi surel itu meminta ia untuk menunggu giliran vaksin.

Namun ia tidak kunjung mendapatkan vaksin padahal sudah 2 bulan berselang setelah mendapatkan jawaban surel.

Usut punya usut, NIK miliknya itu sudah terdaftar atas nama orang lain. Dilihat dari aplikasi PeduliLindungi miliknya, tertera kalau dirinya sudah melakukan vaksin pertama. Padahal ia belum pernah mendapatkan vaksin sama sekali.

Kasus itu hanya secuil dari banyaknya laporan yang diajukan masyarakat ke LaporCovid-19. Bukan hanya ke LaporCovid-19, menurut Yemiko, masyarakat juga sudah melakukan upaya-upaya mandiri lainnya yang belum terlihat hasilnya.

Baca Juga: Jemput Bola, 200 Vaksin Covid-19 Diberikan ke Lansia hingga ODGJ di Sentolo

"Lalu warga juga sudah kontak ke PeduliLindungi tapi masih dipingpong, jadi enggak tahu mau dilaporkan ke mana gitu jadi warga sudah melakukan adovkasi untuk dirinya sendiri," kata Yemiko dalam diskusi bertajuk Masihkah NIK Menjadi Penghambat Akses Vaksinasi Inklusif MasyarakatAdat dan Kelompok Rentan? secara virtual, Kamis (9/12/2021).

Tim advokasi LaporCovid-19 juga sempat membantu masyarakat dengan menindaklanjutinya ke pemerintah. Tetapi belum ada solusi yang diperoleh.

"Pemerintah juga masih sangat susah jadi ada yang dipingpong, ada yang tidak mau menjawab, ada yang tidak ditindaklanjuti ada yang digantung jadi kita sendiri masih bingung," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI