Suara.com - Varian baru virus corona yang biasa disebut Omicron disebut telah terdeteksi di 57 negara sejauh ini, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (8/12/2021).
“Bahkan jika tingkat keparahannya sama atau bahkan berpotensi lebih rendah daripada varian delta, diperkirakan pasien rawat inap akan meningkat jika lebih banyak orang terinfeksi dan akan ada jeda waktu antara peningkatan insiden kasus dan peningkatan insiden kematian," kata WHO dalam laporan epidemiologi mingguannya sebagaimana disadur dari kantor berita Anadolu, Kamis (9/12/2021).
Laporan itu mengatakan lebih banyak data diperlukan untuk menilai apakah varian Omicron dapat mengakibatkan berkurangnya perlindungan dari vaksin.
"Penelitian efektivitas vaksin sangat penting untuk memahami bagaimana vaksin melindungi terhadap infeksi, penyakit simtomatik dan parah, dan kematian," ungkap organisasi internasional itu.
Baca Juga: Booster Vaksin Pfizer Diklaim Bisa Netralisir Varian Omicron
Omicron adalah varian SARS-CoV-2 kelima yang ditetapkan sebagai Varian Perhatian oleh WHO, mengikuti varian alfa, beta, gamma, dan delta.
Pertama Kali Teridentifikasi Pada 9 November 2021
WHO mengatakan kasus Omicron pertama yang dikonfirmasi laboratorium diidentifikasi dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November di Afrika Selatan, dengan varian pertama kali dilaporkan pada 24 November.
Secara global, insiden kasus mingguan mendatar pada minggu 29 November hingga 5 Desember, dengan lebih dari 4 juta kasus baru yang dikonfirmasi.
"Kematian mingguan baru meningkat 10 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya, dengan lebih dari 52.500 kematian baru dilaporkan," kata WHO, mencatat bahwa lebih dari 5,2 juta kematian telah dilaporkan secara global akibat virus korona.
Baca Juga: Istana Sebut Covid-19 Varian Omicron Serang 4 Orang di Bekasi Hoaks
Wilayah Eropa yang mencakup 53 negara melaporkan insiden kasus mingguan tertinggi per 100.000 penduduk dengan 288,0 kasus baru per 100.000 penduduk, dan diikuti Wilayah Amerika dengan 91,4 kasus baru per 100.000 penduduk.
Kedua wilayah tersebut juga melaporkan insiden kematian mingguan tertinggi sebesar 3,1 per 100.000 penduduk untuk Eropa dan 1,3 untuk Amerika.
Jumlah kematian baru tertinggi yang dilaporkan berlanjut dari Rusia, dengan 8.523 kematian baru atau 5,8 kematian baru per 100.000.
Ukraina menyusul dengan 3.163 kematian, lalu Polandia dengan 2.636 kematian baru-baru ini.
WHO mengatakan jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan di Afrika Selatan berlipat ganda seminggu sebelum 5 Desember menjadi lebih dari 62.000 kasus.
Di negara-negara tetangga Afrika Selatan seperti Eswatini, Zimbabwe, Mozambik, Namibia dan Lesotho, ada insiden "sangat besar" pada Covid-19. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)