Sebut 212 Masih Dukung Prabowo, Pengamat Soroti Strategi Gerindra Merangkul Sambil Memukul

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 09 Desember 2021 | 09:30 WIB
Sebut 212 Masih Dukung Prabowo, Pengamat Soroti Strategi Gerindra Merangkul Sambil Memukul
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di perayaan hari ulang tahun ke-12 Partai Gerindra di DPP Gerindra, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020). (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto disebut tak sepenuhnya ditinggalkan oleh massa 212 yang mendukungnya di pilpres sebelumnya.

Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan jika massa 212 belum sepenuhnya meninggalkan Prabowo Subianto.

Ia menyebut hal tersebut terjadi sebagai hasil dari strategi Partai Gerindra yang digunakan dalam menghadapi kelompok massa 212.

Rico menilai, kelompok pendukung Habib Rizieq hingga kini masih tetap solid pada Prabowo Subianto jika maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: 1 Tahun Penembakan Laskar FPI, Ini Pesan Tegas HRS dari Balik Jeruji Tahanan

"Massa 212 masih banyak yang menggantungkan harapan ke Prabowo," kata Rico Marbun di Jakarta, Selasa 7 Desember 2021.

Ia juga menyoroti, Partai Gerindra dalam memainkan strategi merangkul sambil memukul pemerintahan Presiden Jokowi. Hal tersebut disebutnya sangat hebat.

Para penukung pemerintah kini tak bisa menyerang Prabowo maupun Gerindra karena sudah masuk ke kabinet.

"Pendukung koalisi pemerintahan tidak bisa menyerang Prabowo dan Gerindra karena memang sudah masuk dalam kabinet," ujarnya.

Meski begitu, Rico menyebut hingga saat ini masih ada beberapa tokoh andalan Gerindra yang terus eksis mengkritik pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Rocky Gerung: 212 Itu Bukan Reuni Massa, Itu Reuni Ide

"Seperti Fadli Zon, Habiburrokhman, Fery Juliantono dan lainnya, di mana mereka konsisten memukul pemerintah dengan kritik-kritik tajam," tutur Rico.

Aksi massa 212 di Patung Kuda, Jumat (21/2). (Suara.com/ Alifva Bestari)
Aksi massa 212 di Patung Kuda, Jumat (21/2). (Suara.com/ Alifva Bestari)

Ia menambahkan, selama strategi  yang selama ini diterapkan itu masih berjalan, sulit bagi massa aksi 212 untuk sepenuhnya berpaling dari Prabowo Subianto.

"Dan selama ini, orkestra ini berjalan dengan rapi," tandasnya.

Untik diketahui, belakangan ini marak pengamat politik berpendapat jika massa aksi 212 akan berpaling dukungan kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Hal itu dikatakan, sebagai buntut dari sikap Prabowo yang lepas tangan dari masalah hukum yang saat ini sedang menjerat mantan pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI