Pemerintah RI Bantah 4 Warga Positif Omicron, Bagaimana Reaksi Pengusaha Jika Benar Ada

Siswanto Suara.Com
Rabu, 08 Desember 2021 | 16:53 WIB
Pemerintah RI Bantah 4 Warga Positif Omicron, Bagaimana Reaksi Pengusaha Jika Benar Ada
Omicron. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia membantah virus corona varian omicron ditemukan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Jikapun benar ada, Asosiasi Pengusaha Indonesia optimistis sektor bisnis tetap berputar.

Informasi itu semula diunggah situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Selasa (7/12/2021) pukul 22.52 WIB yang menyebutkan empat warga ber-KTP Jakarta terpapar omicron. Tetapi belakangan, informasi tadi dihapus dari website.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan informasi temuan kasus omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, "tidak benar ini."

Baca Juga: KSP: Berita Omicron Masuk Indonesia adalah Hoaks

Dia menekankan sejauh ini "belum ada kasus Omicron (di Indonesia)."

Setelah laporan temuan omicron beredar, kata Nadia, kementerian mendalami informasi tersebut melalui petugas laboratorium di wilayah setempat.

Senada dengan Siti Nadia, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menyebut "Beritanya nggak benar ya." 

Sri Enny sendiri yang sebelumnya menyampaikan lewat salah satu media massa online yang menyatakan terdapat empat warga Jakarta dinyatakan terpapar varian Omicron berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Akan tetapi pemerintah Jakarta akan tetap menindaklanjuti laporan temuan itu.

Baca Juga: Dokter Top AS Ungkap Tingkat Keparahan Varian Omicron: Tak Lebih dari Delta

Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan akan mencari tahu kebenaran informasi empat warga Jakarta terpapar omicron.

"Jadi informasi itu akan kami teliti dan kita cek. Dinkes juga sudah menindaklanjuti, nanti kami akan sampaikan hasilnya," kata Ahmad Riza.

“Semua informasi seperti itu penting untuk disampaikan kepada kami untuk disampaikan ke jajaran terkait untuk dapat merespon semuanya.” 

Riza mengatakan ada beberapa laporan temuan omicron, namun "kita akan cek bersama-sama.” 

Siti Nadia berkata "Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar Covid-19 untuk mengantisipasi secara dini Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 di Tanah Air."

Saat ini, kata dia, sudah ada 11 unit mesin genom sekuensing yang diharapkan dapat membantu mempercepat deteksi varian baru Covid-19, termasuk varian Omicron.

Selain itu upaya mengantisipasi importasi varian baru Covid-19 juga dilakukan melalui pengetatan pengawasan bagi setiap pelaku perjalanan internasional.

Apa reaksi pengusaha jika omicron masuk RI?

Asosiasi Pengusaha Indonesia optimistis sektor bisnis tetap berputar, meski varian omicron ditemukan di Indonesia.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani berkata "kita waspada memang omicron, tapi yang cukup membesarkan hati itu dia tingkat kematiannya rendah jadi nyebarnya cepat, karena orang udah pada vaksin jadi tahan."

Tingkat vaksinasi di Indonesia cukup tinggi dan yang terpapar cepat tertangani.

"Jadi kalau lihat data itu negara-negara yang sudah mendapatkan vaksin secara penuh itu rata-rata tak ada yang meninggal, kecuali kayak Afrika Selatan vaksinya belum penuh jadi dampaknya serius," ucap dia.

Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi membuka bisnis tahun depan.

"Saya melihat masih bagus, cukup positif, karena orang sudah confidence karena kita populasinya yang divaksin sudah cukup tinggi," tutur dia.

Omicron menjadi perhatian seluruh negara. Peneliti di Afrika Selatan merupakan yang pertamakali melaporkan mutasi ini.

Sejak saat itu varian omicorn juga diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai Varian of Concern. Salah satu kekhawatiran dari mutasi tersebut bahwa varian omicron relatif lebih menular dibandingkan dengan bentuk aslinya.

Dilansir dari The Hindu, analisis menemukan proporsi kematian yang lebih kecil, dan fraksi yang jauh lebih kecil dari kebutuhan oksigenasi tambahan, daripada gelombang sebelumnya.

Dua minggu sejak kemunculan varian omicron di Pprovinsi Gauteng, Afrika Selatan, tampaknya varian tersebut terkait dengan proporsi kematian yang lebih kecil daripada gelombang virus corona SARS-CoV-2 sebelumnya.

Selain itu sebagian kecil dari mereka yang dirawat membutuhkan oksigenasi tambahan daripada di tiga gelombang sebelumnya, menurut analisis catatan pasien oleh para peneliti di Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan (SAMRC).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia  Zubairi Djoerban juga turut menanggapi data tersebut. Ia mengatkan sejak Omicron beredar, angka kematian Covid-19 di Afsel turun, meski dari level yang rendah.

"Morbiditasnya pun rendah. Sehingga tekanan kepada faskes juga rendah. Bisa dilihat datanya (sementara), bukan menyimpulkan. Mungkinkah ini pertanda omicron jinak? Mari optimis," kata Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI