Arab Saudi Bantah Pria Yang Ditangkap Di Bandara Prancis Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 08 Desember 2021 | 15:34 WIB
Arab Saudi Bantah Pria Yang Ditangkap Di Bandara Prancis Terlibat Pembunuhan Khashoggi
Sejumlah jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018). Aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas hilangnya Jamal Khashoggi yang diduga tewas saat berada di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arab Saudi pada Selasa (7/12/2021) malam waktu setempat membantah bahwa satu tersangka anggota regu pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat Kerajaan di Istanbul ditangkap dan ditahan di Prancis.

Menyadur laman kantor berita Anadolu, Rabu (8/12/2021), dalam sebuah tweet yang mengutip Kementerian Luar Negeri Saudi, kedutaan di Paris menyebut laporan media tentang penangkapan seorang warga negara Saudi di Prancis karena dicurigai sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan itu "tidak benar."

Orang yang ditangkap "tidak ada hubungannya dengan kasus yang bersangkutan," tambah kedutaan.

Arab Saudi menyerukan pembebasannya "segera."

Baca Juga: Tersangka Pembunuh Jurnalis Jamal Khashoggi Ditangkap Di Prancis

Pengadilan Saudi telah mengeluarkan vonis terhadap semua yang terlibat dalam "pembunuhan keji" dan mereka saat ini menjalani hukuman, tambahnya.

Sebelumnya pada Selasa, Prancis mengumumkan penangkapan Khaled Aedh Al-Otaibi (33), di Bandara Charles de Gaulle.

Otaibi ditahan oleh polisi perbatasan saat dia menaiki pesawat menuju ibu kota Arab Saudi, Riyadh, menurut media lokal yang mengutip sumber pengadilan.

Khashoggi dibunuh secara brutal dan kemungkinan dipotong-potong setelah dibujuk oleh pejabat Saudi ke konsulat mereka di Istanbul pada Oktober 2018.

Riyadh awalnya membantah terlibat dalam pembunuhannya, tetapi kemudian berusaha menyalahkan apa yang dikatakan sebagai operasi rendisi yang gagal. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)

Baca Juga: Bieber Mau Konser di Arab, Tunangan Khashoggi dan Pro HAM Minta Dibatalkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI