Umam menilai pejabat lainnya yang diprediksi terkena reshuffle adalah Jaksa Agung dan Menaker. Mereka dinilai berpotensi kena reshuffle karena persoalan yang dihadapi di kementerian dan lembaganya masing-masing.
"Jaksa Agung yang belakangan semakin kontroversial terkait track record pendidikan hingga urusan pribadi keluarga atau Menakertrans pasca ditolaknya UU Cipta Kerja oleh MK dan mulai memunculkan dinamika di kalangan buruh, dll," sebutnya.
Selain memprediksi nama-nama yang akan terdepak dari kabinet, Umam juga memperkirakan soal waktu pelaksanaan reshuffle.
Ia menyebut agenda tersebut akan dilakukan di awal tahun depan, sebab saat ini Pemerintah tengah sibuk dengan penangan Covid-19 dan pengendalian penyakit menular itu pada libur Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, Pemerintah juga masih fokus menangani bencana alam yang kini melanda beberapa daerah di Indonesia.
"Daripada repot mengelola dinamika politik pasca reshuffle saat ini, pemerintah sebaiknya konsentrasi penuh saja dulu pada momentum bencana nasional yang merata dan momentum Nataru yang berpotensi memunculkan perubahan tren positif pandemi ke depan," tukasnya.