Mengenal Apa Itu Eksibisionisme yang Diduga Diderita Siskaeee

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 08 Desember 2021 | 11:23 WIB
Mengenal Apa Itu Eksibisionisme yang Diduga Diderita Siskaeee
Mengenal Apa Itu Eksibisionisme yang Diduga Diderita Siskaeee - Aksi sosok Siskaeee pamer bagian tubuh sensitif di Bandara Yogyakarta. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan istilah eksibisionisme mulai kerap disebutkan setelah kasus video syur di Bandara YIA terungkap. Pelaku yang dikenal dengan nama Siskaeee telah diamankan oleh polisi. Lalu apa itu eksibisionisme?

Sebenarnya kalian sudah bisa memahami apa itu eksibisionisme dari kasus video pamer alat kelamin di Bandara YIA yang dilakukan oleh Siskaeee. Gangguan eksibisionis adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengekspos organ seksualnya - atau alat kelamin - kepada orang lain, biasanya orang yang belum pernah mereka temui dan tidak mengharapkannya.

Itulah definisi ekshibisionisme menurut American Psychiatric Association. Pendek kata, eksibisionis atau penderita eksibisionisme mendapat kenikmatan seksual dari perilaku menyimpang tersebut.

Mari kita ketahui lebih jauh apa itu ekshibisionisme. Berdasarkan artikel yang rilis di thriveworks.com, gangguan eksibisionis berada di bawah klasifikasi gangguan paraphilic.

Kata paraphilia berarti minat seksual ekstrem yang bukan stimulasi genital normal. Parafilia adalah minat seksual yang ekstrim dan berkelanjutan, seperti fantasi, keinginan, dan perilaku yang sedang berlangsung yang bersifat seksual. 

Pada umumnya, eksibisionis adalah laki-laki, dan individu dengan gangguan mungkin sengaja mengatur orang lain untuk menonton mereka saat mereka berhubungan seks dengan orang lain. Gangguan ini dapat dimulai pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Penyebab Gangguan Eksibisionis

Ada beberapa penyebab eksibisionisme termasuk gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol dan minat pada pedofilia.

Faktor-faktor tambahan yang mungkin terkait dengan gangguan ini termasuk pelecehan seksual dan emosional yang dialaminya selama masa kanak-kanak.

Baca Juga: Beberkan Tes Kejiwaan Siskaeee, Psikolog: Ada Masalah Seksual

Tingkat prevalensi untuk gangguan tersebut tidak diketahui, tetapi perkiraan menunjukkan itu ditemukan antara dua dan empat persen dari populasi manusia di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI