SIPRI: Penjualan Senjata Global Tak Terpengaruh Krisis Ekonomi Akibat Covid

Selasa, 07 Desember 2021 | 15:23 WIB
SIPRI: Penjualan Senjata Global Tak Terpengaruh Krisis Ekonomi Akibat Covid
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan terbaru SIPRI menunjukkan 100 produsen senjata terbesar sedunia terus mencatatkan kenaikan penjualan. Bahkan di tahun pandemi 2020, saat ekonomi global terkontraksi.

Pandemi COVID-19 telah membawa kemunduran ekonomi besar-besaran di seluruh dunia. Namun, ada satu sektor bisnis yang terbukti kebal terhadap virus corona. Industri senjata.

Laporan terbaru tentang 100 produsen senjata terbesar di dunia oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mencatatkan peningkatan penjualan.

Peneliti SIPRI Alexandra Marksteiner mengatakan kepada DW bahwa dia sangat terkejut dengan data dari tahun 2020 atau di tahun pertama pandemi.

"Meskipun IMF menempatkan kontraksi ekonomi global pada 3,1%, kami melihat bahwa penjualan senjata dari 100 perusahaan teratas ini tetap meningkat. Kami melihat peningkatan keseluruhan sebesar 1,3%," ujar Alexandra Marksteiner.

Penjualan oleh 100 produsen senjata terbesar mencapai $531 miliar (lebih dari Rp7,6 kuadriliun) pada tahun 2020.

Sekitar 54% dari nilai total tersebut dicatatkan oleh 41 perusahaan senjata asal Amerika Serikat (AS).

Perusahaan utama dalam industri ini yakni Lockheed Martin di AS menjual sistem persenjataan dengan nilai lebih dari $58 miliar tahun lalu.

Kuatnya lobi produsen senjata Perusahaan besar tentu punya pengaruh politik yang besar.

Baca Juga: Demokrat Berencana Blokir Penjualan Senjata Senilai Rp 10,5T ke Israel

Markus Bayer, ilmuwan politik di Pusat Studi Konflik Internasional Bonn (BICC), mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan senjata dengan sengaja memberikan pengaruh mereka kepada para politisi.

REKOMENDASI

TERKINI