Suara.com - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berekasi keras terhadap pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tentang 'Jangan terlalu dalam mempelajari agama'.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Novel Bamukmin lantas mendesak Jenderal Dudung untuk mundur dari jabatannya karena telah menghina ajaran Islam.
Novel juga menyebut bahwa pernyataan Jenderal Dudung baru-baru ini dinilai telah melecehkan mimbar masjid
"Ini melecehkan mimbar masjid karena mimbar masjid adalah untuk mengajak umat islam memperdalam agama untuk meningkatkan iman dan taqwa sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah, sahabat dan terus sampai ke ulama saat ini," ujar Novel.
Baca Juga: Buntut Pernyataan Kontroversi Jenderal Dudung, Legislator DPR RI: Fokus Saja Tugas KASAD
Karena itulah Novel kemudian mendesak Jenderal Dudung untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai KSAD.
Apabila desakannya tak dipenuhi, Novel meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memberikan tindakan tegas untuk jajarannya itu karena kerap membahas tentang agama di ruang publik.
"KSAD saat ini wajib mengundurkan diri karena sudah menghina kemuliaan ajaran Islam. Ini juga sangat bertentangan dengan pancasila dan UUD 45," tegasnya.
Diketahui dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman menjelaskan soal penerapan rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan salat.
Dudung pun menyinggung soal ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.
Baca Juga: Ketua PA 212 ke Jenderal Dudung: Enggak Usah Cari Panggung
"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.
Lebih lanjut Dudung menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya penyimpangan.
"Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan," tegasnya.
Sementara itu, Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan konteks pernyataan Jenderal Dudung dalam kultum tersebut. Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.
"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Tatang.
"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," jelas Kadispenad menguraikan pesan inti dari kultum Jenderal Dudung kala itu.