Suara.com - Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) kemarin menyisakan abu vulkanik yang begitu banyak. Lantas, apakah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah?
Pasca erupsi, material muntahan berupa pasir dan abu vulkanik menimbuni permukaan tanah, paling parah di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Lumajang. Pertanyaannya, apakah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah?
Gunung Semeru menjadi satu dari gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Karena letusan berulang, tanah di sekitar gunung berapi biasanya memiliki lapisan abu vulkanik yang berurutan. Apakah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah?
Simak ulasan selengkapnya untuk menjawab pertanyaan apakah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Lahar Dingin, Ancaman Berikutnya Setelah Awan Panas
Apakah Abu Vulkanik Dapat Menyuburkan Tanah?
Dalam jurnal sains berjudul Applying Volcanic Ash to Croplands – The Untapped Natural Solution, disebutkan tanah dengan lapisan abu vulkanik seperti ini dapat ditemukan di dekat 127 gunung berapi aktif dan tidak aktif yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi bagian utara, dan Maluku.
Endapan abu vulkanik (nama ilmiah: Tephra) memang pada awalnya menjadi masalah bagi manusia, ternak, dan tanaman. Abu sering dianggap sebagai pengganggu, tidak banyak digunakan sebagai amandemen tanah di lahan pertanian, dan belum diselidiki secara memadai sebagai alternatif pengganti basal yang dihancurkan.
Namun, dengan praktik pengelolaan lahan yang tepat, abu vulkanik bisa menjadi sumber daya untuk memperbaiki tanah dan menangkap karbondioksida di atmosfer.
Kandungan Abu Vulkanik untuk Kesuburan Tanah
Baca Juga: Jangan Asal! Ini 7 Cara Membersihkan Abu Vulkanik di Dalam Rumah, Jangan Pakai Sapu!
Artikel berjudul How Mount Agung’s Eruption Can Create the World’s Most Fertile Soil yang dilansir dari laman The Conversation, menyebutkan kandungan abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanah.
Tephra (nama ilmiah dari abu vulkanik) mengandung mineral primer yang memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Seiring waktu, pelapukan kimia dan biologis, abu vulkanik akan melepaskan nutrisi dan abu akan meningkatkan luas permukaannya, memungkinkan mereka untuk menahan lebih banyak nutrisi dan air.
Selain itu, abu vulkanik memiliki kapasitas untuk menyerap karbon dalam jumlah tinggi (mengambil karbon dari atmosfer dan memasukkannya ke dalam tanah).
Fenomena alam ini memperbaharui dan menyuburkan tanah, tetapi butuh waktu agar abunya bisa lapuk. Penelitian lebih mendalam perlu mencari solusi yang akan mempercepat laju pembentukan tanah.
Di samping bencana alam yang membawa duka mendalam, merupakan tantangan untuk meyakinkan petani lokal bahwa letusan gunung memiliki berkah tersembunyi. Serta dampak jangka panjang dari fenomena alam ini pada akhirnya membuat tanah Indonesia tetap subur.
Itulah penjelasan untuk menjawab keingintahuan kita mengenai apakah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah? Semoga bermanfaat!
Kontributor : Yulia Kartika Dewi