Sempat Terhenti, Pemprov DKI Lanjutkan Proyek Tanggul NCICD untuk Cegah Banjir Rob

Selasa, 07 Desember 2021 | 11:38 WIB
Sempat Terhenti, Pemprov DKI Lanjutkan Proyek Tanggul NCICD untuk Cegah Banjir Rob
Proyek pembangunan tanggul laut di Teluk Jakarta. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta kembali melanjutkan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir laut ibu kota. Proyek untuk mencegah banjir rob ini sempat terhenti di tahun 2019.

Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, proyek yang sudah dikerjakan tahun 2016 ini dilanjutkan kembali di tahun 2021, dengan target total sepanjang 790 meter.

Yusmada menjelaskan, NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta.

Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan.

Baca Juga: Sampah Pasca Banjir Rob di Pademangan Jakarta Utara Capai 46 Meter Kubik

Saat ini pembangunan tanggul NCID terkendala tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021 di beberapa area seperti Jl. Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jl. RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.

Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari.

"Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul," ujar Yusmada kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).

Meski terkendala, proses pembangunan tanggul NCICD disebutnya terus diupayakan secara berkelanjutan bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD.

"Sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai," pungkasnya.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Rob, Sudin SDA Jakarta Utara Siagakan 9 Pompa Mobile

Perlu diketahui, banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air laut, terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50cm.

Selain itu, Dinas SDA juga berencana akan membangun 2 sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari Pintu Air, Pompa, dan Waduk. Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI