Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal mengatakan sangat menyesalkan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebut 'jangan terlalu dalam mempelajari agama'. Menurutnya, Dudung harus lebih bijaksana.
"Pernyataan KASAD Jendral Dudung yang mengatakan bahwa jangan terlalu dalam mempelajari agama ketika beliau bertausyiah di mesjid Nurul Amin di Jayapura, tentu hal ini sangat disesalkan," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, sebagai seorang KSAD, Dudung diminta lebih bijaksana dalam mengeluarkan pendapatnya. Hal itu agar menghindari kejadian yang mengundang kontroversi.
"Lebih baik KASAD fokus saja terhadap tugas tugas berdasarkan tupoksi beliau sebagai KASAD dan persoalan persoalan yang terjadi di Papua dan daerah lainnya yang mempunyai potensi terhadap keutuhan NKRI dengan cara berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan lainnya," ungkapnya.
Baca Juga: Ketua PA 212 ke Jenderal Dudung: Enggak Usah Cari Panggung
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan, Dudung sebagai KSAD yang baru mempunyai segudang tugas. Salah satunya yakni memberikan kesejahteraan kepada prajurit-prajurit.
"Jenderal Dudung mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup berat yaitu antara lain persoalan kesejahteraan prajurit di Angkatan Darat dan persoalan tentang bagaimana memenuhi sistem alutsista di Angkatan Darat serta persoalan persoalan lainnya yang berhubungan dengan Angkatan Darat," tandasnya.
Pernyataan Dudung
Sebelumnya, Diketahui dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman menjelaskan soal penerapan rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan salat.
Dudung pun menyinggung soal ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.
Baca Juga: 4 Fakta di Balik Kontroversi KSAD Dudung yang Sebut 'Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama'
"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.
Lebih lanjut Dudung menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya penyimpangan.
"Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan," tegasnya.
Sementara itu, Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan konteks pernyataan Jenderal Dudung dalam kultum tersebut. Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.
"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Tatang.
"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," jelas Kadispenad menguraikan pesan inti dari kultum Jenderal Dudung kala itu.