4 Fakta di Balik Kontroversi KSAD Dudung yang Sebut 'Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama'

Senin, 06 Desember 2021 | 18:36 WIB
4 Fakta di Balik Kontroversi KSAD Dudung yang Sebut 'Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama'
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjadi sorotan usai menyebut 'jangan terlalu dalam pelajari agama'. Pernyataan Dudung tersebut langsung menuai pro dan kontra di kalangan publik.

Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Cholil Nafis juga turut angkat bicara mengenai pernyataan Dudung yang kontroversial tersebut.

Berikut Suara.com merangkum pernyataan Dudung 'jangan terlalu dalam pelajari agama' yang menjadi kontroversi.

1. Pernyataan Lengkap

Baca Juga: KSAD Hendak Rekrut Santri jadi Tentara, Waketum MUI Wanti-Wanti soal Negara Atheis

Pernyataan ini muncul saat beliau menyampaikan kuliah subuh sekaligus pemberian bantuan pada pengurus Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura. Berikut pernyataan lengkap Dudung.

"Imam taqlid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpegnaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama."

2. Didampingi Ulama Kondang

Saat menyampaikan kuliah subuh tersebut, KSAD Dudung juga turut didampingi oleh Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil. Ia adalah ulama kondang dari Tuban, Jawa Timur.

3. Penjelasan Kadispen TNI AD

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan KSAD Dudung, Said Didu Panjatkan Doa Seperti Ini

Kadispen TNI AD Brigjen Tatang Subama angkat bicara mengenai pernyataan Dudung yang menjadi polemik tersebut.

Tatang menyebut inti dari ucapan beliau adalah untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.

Lanjutnya, dalam belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan yang sebenarnya tak perlu terjadi.

4. Tanggapan MUI

Ketua MUI Cholil Nafis ikut angkat bicara mengenai pernyataan Dudung. Melalui akun media sosialnya, Cholil Nafis justru menawarkan profesi baru untuk Dudung.

"Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama? Saya menawarkan standardisasi dai MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama hehehe," ujar Cholil.

Ia juga meminta agar Dudung bisa fokus pada tugas utamanya sebagai KSAD yakni menjaga pertahanan negara.

"Baiknya fokus pada tugas pokoknya saja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkan NKRI," ungkapnya.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI