Suara.com - Anggota DPRD Jakarta dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, meragukan kapabilitas dari Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Achmad Izzul Waro. Pasalnya, Izzul disebutnya tidak memiliki rekam jejak mengurus transportasi sama sekali.
Hal ini dikatakan Gilbert saat rapat dengar pendapat Komisi B DPRD DKI bersama dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Pertemuan ini membahas soal rentetan kecelakaan yang belakangan ini dialami oleh armada BUMD tersebut.
Gilbert menilai rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini juga merupakan akibat dari kurang baiknya kinerja Direktur Operasional. Posisi itu disebutnya terlalu sulit untuk diduduki orang yang tidak berpengalaman di bidang transportasi.
"Tadi saya katakan, anda sudah pernah mengelola bajaj belum, jangan langsung Transjakarta. Karena enggak mungkin dengan bisnis Rp10 juta penduduk begini lalu tiba-tiba kita menyerahkan ke orang yang tidak punya track record," ujar Gilbert di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).
Baca Juga: Rapat Kerja, DPRD Singgung Dirut TJ: Saya Tidak Mau Tukang Ikan Bicara Transportasi
Ia pun mencurigai adanya kejanggalan dalam rekrutmen Direksi TransJakarta. Apalagi Izzul diketahui merupakan mantan Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Gubernur Anies Baswedan.
"Saya tidak yakin fit and proper testnya berjalan dengan baik, karena bisa jadi intervensi. Lalu, track record dia kan juga TGUPP," jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar Izzul ikut bertanggungjawab atas berbagai kecelakaan yang terjadi.
Gilbert meminta agar Izzul mundur dari jabatanya dan penggantinya harus berasal dari kalangan profesional yang ahli di bidangnya.
"Prinsip pertama yang disampaikan ahli bahwa it's all about human, kalau mau ada perubahan ya ganti orangnya," pungkasnya.
Baca Juga: Anggota DPRD Sebut Direksi Transjakarta Rapatnya Sambil Nonton Belly Dance dan Striptis
Disorot
Moda transpotasi bus TransJakarta belakangan menjadi sorotan publik karena rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini. Ternyata, dalam empat bulan terakhir ini, mulai September sampai Desember 2021, ada 248 kecelakaan lalu lintas dialami oleh armada TransJakarta.
Data ini diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo saat melakukan rapat dengar pendapat bersama dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD, Senin (6/12/2021).
"Memang dari hasil inventarisasi kami itu telah terjadi lebih kurang 248 kejadian sejak bulan September 2021. Jadi ada terdapat 248 laka lantas selama periode September sampai dengan awal Desember ini," ujar Syafrin.
Banyaknya kecelakaan ini disebut Syafrin sudah menjadi perhatian pihaknya. Ia pun sudah melakukan evaluasi dan bersama TransJakarta melakukan pembinaan pramudi bus.
"Memang ada 1, 2, kemudian yang itu lepas karena ternyata berdasarkan data laporan 8 bulan terakhir tidak teridentifikasi sakit yang bersangkutan (pramudi)," jelasnya.
Selain dari segi kesalahan manusia, ia juga menyoroti kemungkinan kecelakaan terjadi karena kondisi bus. Ia pun melakukan inspeksi terhadap bus yang mengalami kecelakaan sebelum mulai beroperasi lagi.
"Kemudian kami rutin melakukan pemeriksaan angkutan umum yang akan beroperasi atau kita mengenal rampcheck, juga melihat dokumen administrasi yang bersangkutan," pungkasnya.