Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh pernah menyebut hendak mendukung Presiden Jokowi di 2024 apabila konstitusi mengizinkan. Namun hal tersebut ditanggapi oleh pengamat sebagai hal berlebihan.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, hal itu sontak mendapat respons dari banyak pihak, salah satunya ialah Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah.
"Ini sebuah statement yang terlalu berlebihan," ujar Trubus, Minggu (5/12/2021).
Trubus menilai pernyataan Surya Paloh sebagai suatu hal yang berlebihan tentu bukan tanpa alasan. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah terang-terangan menolak wacana jabatan presiden tiga periode tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Fokus Bencana Semeru, PPP: Bisa Jadi Rabu Pon Tidak Ada Reshuffle
"Presiden sudah nggak mau, jelas ingin mengadakan Pemilu serentak pada 2024," kata Trubus.
Lebih lanjut, Trubus menilai bahwa isu jabatan presiden 3 periode saat ini lebih terkesan kontraproduktif.
Diketahui, Surya Paloh pernah menegaskan bahwa ia akan terus mendukung pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir masa kepemimpinannya pada 2024.
Tak tanggung-tanggung, ia bahkan menyatakan akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2024 jika konstitusi mengizinkan.
Di sisi lain, terkait 2024 nanti, pengamat mulai membaca gerak-gerik Surya Paloh dan Nasdem.
Baca Juga: Reshuffle Kabinet Akomodir Kursi Menteri untuk PAN? NasDem: Semua Ingin Dapat Peran
Pengamat Politik Tony Rosyid blak-blakan menyampaikan pemikirannya usai mengamati gerak-gerik Surya Paloh.
Ia menyebut pilihan Surya Paloh terkait tokoh mana yang akan didukung dan diusung sudah mulai terbaca.
Berdasarkan sejumlah pernyataan yang disampaikan Surya Paloh, Tony menilai Surya paloh akan memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon yang akan didukung.
"Dalam sejumlah pernyataannya, Surya Paloh ini sepertinya akan memberikan dukungannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Tony Rosyid.
Lebih lanjut Tony menyebut bahwa Surya Paloh sudah memiliki pertimbangan matang untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Seorang politisi yang cermat membaca arah politik dan seringkali membuat langkah cepat untuk menentukan pilihan," jelasnya.
Tony lantas mencontohkan ucapannya dengan Pilgub Jawa Barat beberapa waktu lalu. Pada saat itu jauh-jauh hari NasDem sudah menyampaikan dukungan kepada Ridwan Kamil.
Tony juga menyebut saat itu banyak partai lain belum menentukan arah dukungan, namun Surya Paloh dan NasDem sudah selangkah lebih maju.