Korupsi Masif dan Kinerja KPK Menurun, Alasan Novel Cs Terima Tawaran Jadi ASN Polri

Senin, 06 Desember 2021 | 14:38 WIB
Korupsi Masif dan Kinerja KPK Menurun, Alasan Novel Cs Terima Tawaran Jadi ASN Polri
Novel Baswedan dan sejumlah eks penyidik KPK menghadiri undangan Polri terkait sosialisasi keputusan menjadi aparatur sipil negara atau ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021). [Suara.com/Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengungkap salah satu alasan dirinya menerima tawaran menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri karena fenomena korupsi semakin masif.

Novel juga menilai kinerja KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri semakin menurun dan terkesan tak sungguh-sungguh dalam upaya memberantas korupsi.

"Upaya memberantas korupsi yang dilakukan oleh KPK semakin turun dan pimpinan KPK juga setidak-tidaknya dari pandangan kami, saya, dan kawan-kawan, memandang bahwa kinerjanya juga semakin tidak menunjukkan sesuatu yang sungguh-sungguh atau yang serius dalam memberantas korupsi," kata Novel di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).

Karena alasan itu, kata Novel, sebagian besar eks pegawai KPK menerima tawaran menjadi ASN Polri. Terlebih, dari penjelasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dia dengar, Novel menilai ada keseriusan untuk memberantas korupsi, khususnya di bidang pencegahan.

Baca Juga: Perpol soal ASN Polri Keluar, Eks WP KPK Yudi Purnomo Siap Berantas Korupsi Lagi

"Dan kami melihat ingin berkontribusi lebih banyak dalam rangka untuk memberantaas korupsi," imbuhnya.

Novel telah resmi menerima tawaran sebagai ASN Polri. Keputusan ini dia ambil usai menghadiri undangan sosialisasi Peraturan Polri (Perpol) Nomor 15 Tahun 2021 tentang pengangkatan khusus 57 eks pegawai KPK sebagai ASN Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).

"Pada dasarnya yang saya ketahui sebagian besar di antara kami kemudian memiliki menerima," kata dia.

"Ya saya posisi menerima," imbuh Novel.

52 Hadir

Baca Juga: Menyambut Perpol Angkat Eks Pegawai KPK Jadi ASN Polri

Sebanyak 52 dari 57 eks pegawai KPK hadir memenuhi undangan Polri hari ini. Satu di antaranya tidak hadir lantaran meninggal dunia.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satu eks pegawai KPK yang meninggal dunia, yakni atas nama Nanang Priyono.

"Satu kebetulan lagi ada di Makassar atas nama saudara Faisal. Kemudian satu lagi sedang menyelesaikan studi tesisnya S2 nya, atas nama saaudara Novariza. Kemudian satu keterangan menginformasikan bahwa persiapan nikah saudara Ita," kata Dedi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI