Suara.com - PA (Persaudaraan Alumni) 212 disebut tidak akan mendukung Prabowo Subianto maupun Sandiaga Uno pada pilpres 2024 mendatang.
Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pengamat Komunikasi Politik Jamaluddin Ritonga menilai PA 212 akan mendukung tokoh lain karena baik Prabowo Subianto maupun Sandiaga Uno dianggap sudah mengkhianati dukungan dari mereka di tahun 2019 lalu.
PA 212 disebut menganggap Prabowo dan Sandi berkhianat karena bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi.
"Dua tokoh ini mereka nilai sudah berkhianat setelah bergabung dengan kabinet Joko Widodo (Jokowi)," kata Jamiluddin.
Lebih lanjut Jamiluddin menjelaskan bahwa PA 212 sangat kecewa terhadap Prabowo Subianto. Kekecewaan dilandaskan pada sikap Menhan Prabowo yang dianggap tidak melakukan upaya untuk membantu Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mendekam di penjara setelah kembali dari Arab Saudi.
"Sikap dan tindakan Prabowo tersebut berimbas terhadap Sandiaga Uno setelah menjadi menteri. Sandi juga dinilai tidak berbuat apa-apa," ucapnya, dikutip Senin, (6/12/2021).

Sementara itu, untuk tokoh lain yang berpotensi mendapat dukungan dari PA 212 di pilpres 2024 nanti, Jamiluddin menyebut setidaknya ada lima nama.
Kelima nama itu ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lebih lanjut Jamiluddin menilai kelima nama itu berpeluang mendapatkan dukungan PA 212 karena dinilai dapat memperjuangkan aspirasi mereka.
Baca Juga: Jika Maju Pilpres 2024, Anies Baswedan Dinilai akan Terganjal Aksi 212
"Bukan negara khilafah yang sering dituduhkan, tetapi mereka hanya ingin para ulama mendapat tempat yang layak dan tidak dikriminalisasi," ujar Jamiluddin.