Prediksi Pengamat, Pasangan Pilpres 2024: Prabowo-Puan VS Anies-AHY

Minggu, 05 Desember 2021 | 20:19 WIB
Prediksi Pengamat, Pasangan Pilpres 2024: Prabowo-Puan VS Anies-AHY
Ilustrasi pemilu (Unsplash/5Element)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam memprediksi pasangan yang akan bertarung saat Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. Ia menyebut akan ada dua poros kuat yang akan bersaing menduduki kursi RI-1.

Pasangan pertama yang diprediksi bakal bertarung, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani. Kemudian yang kedua adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Umam menjelaskan, kesimpulan ini lahir karena melihat akan ada dua poros besar saat Pilpres nanti, yakni pro-PDIP dan non-PDIP.

"Kalau misalnya di (Pilpres) 2024 ya polanya kemungkinan besar yang muncul adalah satu kekuatan pro-PDIP, kedua adalah non-PDIP, pro-PDIP Ini bisa Pak Prabowo masuk di situ," ujar Umam dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2021).

Baca Juga: Anies Dinilai Bisa jadi Representasi Umat Muslim Saat Pilpres, Tapi Terganjal Aksi 212

Untuk Prabowo dan Puan, Umam mengatakan pasangan ini berpotensi karena memang sudah memenuhi syarat untuk mengajukan calon sesuai dengan ambang batas presiden atau presidential thereshold. Namun, faktor utamanya Prabowo yang memiliki elektabilitas tinggi.

Meski dinilai punya banyak suara, Umam menilai Prabowo belum bisa menang. Karena itu, butuh mesin politik yang kuat, yakni PDIP.

"Trend off-nya apa? Elektabilitas Pak Prabowo tinggi, nggak kuat. Masih rendah. Tetapi punya mesin politik yang lebih besar. Maka trend off potensinya bisa dilakukan dengan membentuk koalisi," katanya.

Selanjutnya, untuk pasangan Anies-AHY, Umam menilai Anies menjadi sosok yang memiliki elektabilitas tinggi saat ini dan didukung banyak elemen Islam. Namun, Anies perlu dipasangkan dengan sosok yang bisa menjadi representasi non-PDIP seperti AHY.

"Kenapa AHY? Karena dia menjadi representasi kekuatan non-PDIP. Kecuali, nanti ada dinamika yang cukup intens dan kemudian komunikasi bisa berjalan, Demokrat bisa melebur dengan sel kekuatan PDIP, bisa jadi," tuturnya.

Baca Juga: Prabowo dan Ganjar Terpaut Tipis di Survei Capres, Pengamat: Pemilih Jokowi Lari ke Ganjar

Karena itu, pekerjaan yang perlu dituntaskan oleh kubu pro-PDIP adalah dengan mengandeng elemen Islam yang besar seperti Nadhlatul Ulama (NU).

Namun, dua pasangan ini disebutnya masih gambaran kasar berdasarkan pemetaan politik di Indonesia. Umam tak menutup kemungkinan akan lahirnya tokoh baru.

"Most likely dua porosnya itu Prabowo-Puan dan Anies-AHY. Kenapa kalau misalnya kemudian Pak Mardani (Politisi PKS) dengan elemennya bisa memunculkan satu nama syukur. Tapi kalau ditempelkan dengan mas Anies itu berpotensi segmennya sama. Jadi kira-kira di 2024 begitu levelnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI