Aktivitas Menwa Kampus UPN Veteran Dibekukan, Usai Mahasiswi Meninggal Saat Pembaretan

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 05 Desember 2021 | 18:41 WIB
Aktivitas Menwa Kampus UPN Veteran Dibekukan, Usai Mahasiswi Meninggal Saat Pembaretan
Rektor UPNVJ Dr Erna Hernawati, Ak, CPMA, CA, CGOP saat menemui mahasiswa yang meminta penjelasan tentang mahasiswi yang meninggal setelah mengikuti pembaretan Menwa Jayakarta di Kampus UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021). (ANTARA/HO-Humas UPN Veteran Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPNV) Jakarta Erna Herawati mengambil langkah tegas menghentikan seluruh kegiatan Resimen Mahasiswa (Menwa) di kampus tersebut hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Langkah tegas tersebut diputuskan, usai salah satu mahasiswa UPNVJ bernama Fauziyah Nabilah Luthfi meninggal dunia saat mengikuti agenda pembaretan tanpa seizin pimpinan universitas.

"Mahasiswa Menwa terbukti melakukan pelanggaran Pasal 74 huruf i Peraturan Rektor UPN Veteran Jakarta Nomor 10 Tahun 2020 tentang Kemahasiswaan," kata Rektor UPN Veteran Jakarta Erna Hernawati melalui keterangan tertulis di Jakarta pada Minggu (5/12/2021).

Pada pasal 74 huruf i Peraturan Rektor UPNVJ Nomor 10 tahun 2020 menyebutkan, "melakukan kegiatan kurikuler dan kokurikuler lebih dari pukul 21.00 WIB serta kegiatan ekstrakurikuler lebih dari pukul 17.00 WIB, tanpa izin tertulis dari pejabat yang berwenang".

Baca Juga: Mahasiswi Tewas Saat Pembaretan, Komandan Nasional Menwa Akui Ada Latihan Fisik

Selain menghentikan kegiatan Menwa sampai batas waktu yang tidak ditentukan, pihak rektorat juga menjatuhkan sanksi kepada pengurus organisasi tersebut.

Larangan tersebut, yakni tidak boleh aktif sebagai pengurus organisasi mahasiswa dan mewajibkan pengurus membuat surat pernyataan tidak akan melakukan pelanggaran serupa dan/atau pelanggaran lainnya.

"Pengurus Menwa diberhentikan dan untuk organisasi akan dievaluasi dan dibina lebih lanjut. Bentuk-bentuk evaluasi dan pembinaan akan ditentukan kemudian," ujarnya.

Dalam surat pernyataan juga disebutkan, nantinya setiap pengurus Menwa yang terbukti melanggar tindakan serupa dan pelanggaran lainnya akan dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 86 Ayat (2) Peraturan Rektor tentang Kemahasiswaan.

Sanksi yang tercantum pada pasal tersebut adalah pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik selama satu semester atau lebih, pembatalan ujian, larangan aktif sebagai pengurus ormawa, dan penghentian penyerahan transkrip nilai/ijazah selama satu semester atau lebih bagi mahasiswa semester akhir.

Baca Juga: Berkas Kasus Kekerasan Menwa UNS Solo Dilimpahkan ke Kejaksaan, Tersangka Segera Diadili

Sebelumnya, Menwa melakukan kegiatan pembaretan tanpa seizin Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama pada 24-26 September 2021. Dalam kegiatan pembaretan yang tidak mendapatkan izin tersebut, salah satu anggota Menwa UPNVJ bernama Fauziyah Nabilah Luthfi meninggal dunia.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, sehingga diduga Fauziyah meninggal karena kelelahan. Keluarga menolak jenazah Fauziyah diautopsi dan menerima kejadian tersebut serta tidak akan menempuh jalur hukum," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI