Tiba di Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Mensos Tinjau Kesiapan Dapur Umum

Minggu, 05 Desember 2021 | 17:58 WIB
Tiba di Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Mensos Tinjau Kesiapan Dapur Umum
Mensos, Tri Rismaharini saat meninjau lokasi erupsi semeru. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat segera setelah erupsi Gunung Semeru terjadi. Berangkat dari Surabaya pukul 23.00 WIB, Risma meluncur ke lokasi bencana, dan tiba di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pukul 04.00 WIB.

Tiba di lokasi, Risma menuju dapur umum yang didirikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kantor Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo.

Risma kemudian bergerak ke lokasi terdampak lainnya, yakni di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Candipuro, tepatnya di Desa Penanggal.

Risma tampak berhenti di beberapa ruas jalan dan membagikan bantuan makanan. Iring-iringan kendaraan dinas.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Sri Mulyani Siagakan Anggaran Lewat APBN

Risma juga sempat berhenti beberapa kali. Di tengah hujan deras, Risma turun dari mobil mengais batu dan pasir untuk menutupi lobang di jalan.

Siang ini, Risma meninjau dapur umum di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Risma tampak mengecek daftar pengungsi untuk memastikan kemampuan Dapur Umum memenuhi kebutuhan pengungsi.

Risma mengingatkan posisi dapur umum yang masuk area rawan. Ia meminta jajaran Kemensos memindahkan ke lokasi aman.

Kehadiran Risma untuk melihat dari dekat pemenuhan tugas penanganan bencana dari Kementerian Sosial melalui pilar-pilar sosial. Kehadiran Risma juga untuk memastikan bantuan logistik terkirim ke lokasi bencana.

Atas arahan Risma, sejak kemarin sore, tim tanggap darurat Kemensos telah turun ke lokasi kejadian bencana. Melalui Tagana, Kemensos bersama unsur-unsur penanganan bencana baik di pusat, provinsi maupun kabupaten, mengatasi dampak bencana.

Baca Juga: Badan Geologi Kemen ESDM: Awan Panas Guguran Ancaman Khas Gunung Semeru

Tagana melakukan pendataan terhadap korban, merelokasi kelompok masyarakat rentan seperti lanjut usia, penyandang disabilitas, dan anak-anak ke lokasi yang lebih aman, mendistribusikan bantuan logistik, dan mendirikan dapur umum.

Bantuan logistik dikirimkan segera setelah bencana terjadi, sore kemarin, dan telah tiba siang tadi. Bantuan dari Kemensos dikirimkan dari Gudang Bekasi, Gudang Rehsos Magelang, dan dari Balai Rehsos wilayah Jawa Tengah.

Dari Gudang Bekasi berupa foodware sebanyak 300 paket, kids ware sebanyak 400 paket, peralatan dapur keluarga 200 paket, tenda gulung sebanyak 200 lembar, tenda serbaguna merah putih 20 unit, kasur sebanyak 400 lembar, velbed 20 unit, dan makanan anak 240 paket.

Dari Gudang Rehsos Magelang berupa makanan anak sebanyak 180 paket, family kit sebanyak 30 paket, dan matras sebanyak 50 lembar.

Melalui Gudang Provinsi Jatim matras disalurkan sebanyak 100 lembar, kids ware sebanyak 100 paket, paket sandang sebanyak 50 paket, makanan anak sebanyak 250 paket, tenda gulung merah 50 lembar, kasur 50 lembar, dan family kit sebanyak 100 paket.

Dari Balai Rehsos Solo dikirimkan family kit sebanyak 100 paket, kids ware sebanyak 80 paket, makanan anak sebanyak 162 paket tenda gulung sebanyak 25 lembar, matras 75 lembar, dan peralatan dapur keluarga 12 dus.

Mengutip penjelasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), per Minggu (5/12/2021), pukul 09.05 WIB,, bencana mengakibatkan korban jiwa sebanyak 13 orang, 10 jiwa belum dievakuasi karena lokasi tertutup lumpur, 41 jiwa luka bakar di Puskes Penanggal (yang parah dirujuk ke RSUD Haryoto, Rs. Bhayangkara), 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang dirawat di Puskes Candipuro, 8 Orang dirawat di Puskes Penanggal, 2 Orang Ibu Hamil di Puskes Penanggal Ds. Sumberwuluh, Kp. Renteng.

Pada Sabtu, 4 Desember 2021, pukul 14:50 WIB terjadi awan panas guguran Gunung Semeru, Jawa Timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik. Pada Pukul 16.40 WIB, Getaran pada seismograf sudah mengecil.

Lokasi terdampak pada Kecamatan Pronojiwo, yakni Desa Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, Desa Sumberurip, Desa Supiturang, dan Desa Curah Kobokan. Di Kecamatan Candipuro terdapat Desa Sumberwuluh, Desa Kamarkajang, dan Desa Sumbermujur.

Dampak sebaran material abu vulkanik menyebar ke Kecamatan Ampelgading yakni Desa Argoyuwono, di Kecamatan Tirtoyudo meliputi Desa Purwodadi, dan Desa Gadungsari. Di Kecamatan Pagelaran di Desa Clumprit, di Kecamatan Wajak di Desa Bambang, di Kecamatan Kepanjen meliputi Desa Panggungrejo di Desa Mojosari, di kecamatan Dampit di Kelurahan Dampit, di Kecamatan Bantur pada Desa Bantur, dan Desa Rejosari. Lalu pada Kecamatan Turen ada di Desa Talok.

Lokasi pengungsian terdapat di Balai Desa Penanggal sebanyak 250 orang, Balai Desa Sumberwuluh sebanyak 300 orang, Kecamatan Candipuro sebanyak 150 orang, dan di Balai Desa Condro sebanyak 125 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI