“Jadi ini bukti yang cukup meyakinkan untuk efektivitas dari produk ini,” ujarnya.
Bukti efektifnya produk tembakau alternatif juga ditunjukkan dari hasil survei yang dipublikasikan Badan Statistik Inggris. Berdasarkan hasil survei tersebut, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019. Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa dengan 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta perokok wanita.
“Jadi mengapa kita tidak mendukung penggunaan produk tembakau alternatif? Harus ada kemauan dan komitmen politik dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta sosial,” tutur Tikki.
Rafael juga setuju produk tembakau alternatif diberdayagunakan sebagai alternatif untuk berhenti merokok, meskipun produk tersebut tidak sepenuhnya bebas risiko. Menurut dia, mengganti kebiasaan merokok dengan produk tembakau alternatif menciptakan peluang lebih besar untuk sepenuhnya berhenti.
“Produk ini dapat dipertimbangkan sebagai solusi untuk perokok berat. Penggunaan produk ini juga menunjukkan penurunan detak jantung yang signifikan dibandingkan dengan rokok,” jelasnya.