Kontroversi Mensos Risma: Paksa Anak Tuli Bicara, Erupsi Gunung Semeru Efek Global Warming

Minggu, 05 Desember 2021 | 16:30 WIB
Kontroversi Mensos Risma: Paksa Anak Tuli Bicara, Erupsi Gunung Semeru Efek Global Warming
Mensos, Tri Rismaharini dan anak disabilitas. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kontroversi Mensos Risma yang sempat diisukan akan direshuffle Presiden Jokowi tengah hangat diperbincangkan. Salah satu kontroversi Tri Rismaharini yakni memaksa anak tuli belajar bicara.

Selain itu, Tri Rismaharini juga pernah disebut suka meniru gaya blusukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Tak hanya itu, ada pula kontroversi Mensos Risma lainnya.

Sebagai informasi, isu Tri Rismaharini akan di reshuffle tidaklah benar. Hal ini terbukti dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com yang menyebut pernyataan Tri Rismaharini pantas di reshuffle merupakan pandangan dari pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga bukan Presiden Jokowi.

Pandangan Jamiluddin Ritonga tersebut terkait dengan video sang Mensos saat memarahi petugas pendamping PKH pada September 2021 lalu. Ya, itulah kontroversi Tri Rismaharini saat memarahi petugas pendamping PKH hingga membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak terima.

Baca Juga: Beri Pembelaan, Hasto Minta Publik Lihat Rekam Jejak Risma Terhadap Kaum Disabilitas

Berikut sederet kontroversi Mensos Risma.

1. Sebut erupsi Gunung Semeru sebagai dampak global warming

Mensos Risma sempat menjadi bahan olok warganet di media sosial, pada Januari 2021 lalu. Hal ini lantaran ia mengungkapkan pendapat terkait adanya kemungkinan letusan gunung Semeru di Jawa Timur yang terjadi karena pemanasan global.

"Memang dampak global warming ini luar biasa. Mungkin lho ya, karena saya teorinya tidak tahu dan saya juga bukan ahlinya. Tapi karena ada gempa bumi, kemudian ada goyangan-goyangan di lempengan yang menyebabkan adanya erupsi Gunung Semeru dan sebagainya, kita tidak tahu. Tapi kita harus siap," kata Menteri Risma di Lumajang, seperti diwartakan Suara.com, pada Senin (20 Januari 2021) lalu.

2. Menduduki dua jabatan

Baca Juga: Risma Paksa Tunarungu Bicara, Surya Sahetapy: Hindari Sikap Linguicism

Wanita 59 tahun itu sempat menduduki dua jabatan, yakni sebagai Wali Kota Surabaya sekaligus Menteri Sosial. Keputusan Presiden Jokowi menjadikan Risma sebagai Mensos untuk menggantikan Julian Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos.

3. Blusukan

Saat menjabat sebagai Mensos, Risma kerap menyambangi para pemulung dan melakukan blusukan di wilayah sekitaran DKI Jakarta.

Aksi tersebut justru dinilai meniru gaya blusukan ala Presiden Jokowi. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah sampai pernah mengingatkan Risma agar fokus kepada pekerjaannya sebagai menteri yang berbeda dengan wali kota.

4. Temui sosok gelandangan di ibu kota

Tri Rismaharini juga sempat jadi sorotan saat bertemu dengan gelandangan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Aksi tersebut justru menjadi sorotan hingga dinilai settingan demi pencitraan sang menteri. Aksi Tri Rismaharini temui gelandangan itu tersebar di media sosial, salah satunya dari akun Facebook bernama Adhe Idol, pada (4/1/2021).

5. Paksa Anak Tuna Rungu untuk Bicara

Seperti diwartakan Suara.com sebelumnya, Risma menuai kritikan dari sejulah kalangan usai memaksa anak tuli bicara untuk melindungi diri. Hal ini terkait dengan adanya beberapa kasus anak tuli korban kekerasan seksual. Video tindakan Risma tersebut terrekam dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan Kementerian Sosial pada Rabu (3/12/2021) lalu.

Itulah sederet kontroversi Mensos Risma, mulai dari paksa anak tuli bicara hingga sebut erupsi Gunung Semeru dampak pemanasan global.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI