Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).
Dia mengatakan bakal segera menuju lokasi bencana seusai menyelesaikan tugasnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Muhadjir juga menyebut, koordinasi di antaranya dilakukan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Sosial (Kemensos), hingga Kementerian PUPR.
"Ini kita koordinasikan," kata Muhadjir di NTB, Minggu (5/12/2021).
Menurut Muhadjir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kekinian juga telah bergerak untuk mengkoordinasikan penanganan bencana. Selain melakukan evakuasi mereka juga melakukan upaya penyaluran bantuan kebutuhan dasar.
Baca Juga: Belum Tersentuh Bantuan, Pengungsi Erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang Kelaparan
"Tanggap bencana ini yang koordinasi adalah BNPB, dan BNPB sudah mempunyai aparat BPBD di masing-masing daerah. Insya Allah semua akan pulih," katanya.
Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Jumlah tersebut merujuk data terakhir yang diterima BNPB pada pagi ini.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan informasi tersebut diterima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang kekinian sedang menuju Lumajang.
"Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia," tutur Abdul.
Dari 13 korban meninggal. Dua di antaranya telah teridentifikasi. Mereka merupakan warga Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Tanggap Darurat Erupsi Semeru, Jokowi ke Jajaran: Kirim Bantuan Secepat Mungkin
"Sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara," imbuh Abdul.