8 Fakta Mahasiswi Bunuh Diri di Makam Ayah, Dipaksa Pacar Polisi Aborsi

Minggu, 05 Desember 2021 | 14:34 WIB
8 Fakta Mahasiswi Bunuh Diri di Makam Ayah, Dipaksa Pacar Polisi Aborsi
Novia Widyasari bersama pria diduga kekasihnya R.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat media sosial diramaikan dengan tewasnya mahasiswi berusia 23 tahun karena bunuh diri di makam ayahnya. Berikut ini kumpulan fakta mahasiswi bunuh diri di makam ayah.

Diketahui, mahasiswa yang tewas karena bunuh diri tersebut bernama Novia Widyasari Rahayu yang merupakan mahasiwa Universitas Brawijaya, Malang. NWR nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun lantaran depresi.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kumpulan fakta mahasiswi bunuh diri di makam ayah yang dinukil dari berbagai sumber.

1. Bunuh Diri Lantaran Depresi

Baca Juga: Paksa Mahasiswi Aborsi, Ancaman Pasal Berlapis dan Hukuman Pecat Menanti Bripda Randy

Berbagai sumber menyebutkan bahwa Novia bunuh diri lantaran depresi. Dikabarkan, bibit-bibit depresi mulai muncul saat dia menjadi korban percobaan pemerkosaan senior di kampusnya.

Bibit depresi makin tumbuh subur setelah ia dihamili pacarnya, pacarnya tidak mau bertanggung jawab, disuruh aborsi, mendapatkan perlakuan tidak baik dari keluarga pacar dan pamannya sendiri. Ditambah lagi, ayahnya meninggal 4 bulan lalu.

2. Minum Racun

Novia dikabarkan bunuh diri setelain minum racun (mengandung potasium) yang dicampurkan ke dalam teh. Sebelum bunuh diri, penjaga makam menyampaikan melihat Novia menangis cukup lama di makam ayahnya. Sesaat kemudian, penjaga kubur menemukannha sudah meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB.

3. Beberapa Kali Ingin Mencoba Bunuh Diri

Baca Juga: Bripka Polisi Pacar Novi, Mahasiswi Asal Mojokerto yang Bunuh Diri Terancam Dipecat

Sebelumnya, Novia juga dikabarkan pernah ingin mencoba bunuh diri, namun selalu gagal dilakukan karena ketahuan keluarga. Diketahui, Novia pernah 2 kali ingin melakukan bunuh diri.

4. Sempat Curhat Diperkosa Oleh Pacarnya

Sebelum mengakhiri hidupnya, Novia sempat curhat melalui sebuah aplikasi. Dia menceritakan bahwa pacarnya yang berinisial R telah memperkosanya hingga akhirnya hamil.

Namun, pacarnya tidak mau bertanggung jawab dan malah memintanya untuk aborsi. Novia pun akhirnya melaporkan perihal masalahnya itu ke orangtua sang pacar. Namun, rupanya dia mendapat respon yang kurang menyenangkan dari keluarga sang pacar.

Orang tua sang pacar menemui keluarga Novia, mereka mengatakan belum siap untuk menikahkan Novia dan R (anak mereka) lantara R baru merintis karir serta kakaknya belum menikah. Hal tersebut membuat mental Novia makin ambruk.

5. Menulis Ucapan Perpisahan

Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup, Novia diketahui sempat menulis ucapan perpisahan yang ia buat pada tanggal 5 Oktober 2021. Novia menuliskan ucapan permintaan maaf jika ada kesalahan dan mendoakan semoga orang-orang disekitarnya dikelilingi kebahagiaan.

6. Pacarnya Seorang Polisi

Diketahui juga, pacar yang menghamili Novia merupakan seorang polisi bernama Rendy Bagus Hari Sasongko yang berpangkat Bripda. Novia dan Randy berkenalan pada Oktober 2019 saat sedang menonton acara distro baju di Malang. Kemudian, keduanya saling bertukar bertukar nomor ponsel dan akhirnya menjalin hubungan (berpacaran).

7. Pernah Aborsi Dua Kali

Fakta lain menyebutkan, mengutip dari yang disampaikan Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo selaku Wakapolda Jatim dalam konferensi pers, beliau menyebutkan bahwa Novia pernah melakukan aborsi 2 kali atas suruhan pacarnya. Tindakan aborsi tersebut terjadi pada Maret 2020 dan Agustus 2021.

8. Ditangkap Polisi

Bripda Randy sudah ditangkap dan tengah menjalani proses pemeriksaan secara intensif. Atas perbuatannya, Bripda Randy akan dikenai jeratan sesuai Perkap No. 14/2011 Pasal 7 serta Pasal 11 tentang kode etik. Bripda Randy juga akan dikenai jeratan pidana umum Pasal 348 Juncto 55.

Demikian informasi mengenai kumpulan fakta mahasiswi bunuh diri di makam ayah yang tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Ulil Azmi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI