Suara.com - Sebanyak 902 warga mengungsi akibat bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Mereka mengungsi di beberapa titik kecamatan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyebut 305 warga di antaranya mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.
"Kemudian 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro," kata Abdul kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).
Sementara, 188 orang lainnya mengungsi di empat titik pengungsian di Kecamatan Pasirian. Keempatnya meliputi, Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon-alon Pasirian.
Baca Juga: Update Sementara, Dampak Letusan Gunung Semeru Lumajang, 13 Orang Meninggal Dunia
13 Orang Meninggal Dunia
Sebanyak 13 orang sebelumnya dilaporkan meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Jumlah tersebut merujuk data terakhir yang diterima BNPB pada pagi ini.
Abdul mengatakan informasi tersebut diterima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang kekinian sedang menuju Lumajang.
"Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia," kata Abdul.
Dari 13 korban meninggal. Dua di antaranya telah teridentifikasi. Mereka merupakan warga Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
"Sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara," imbuh Abdul.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Dasco: Utamakan Evakuasi Warga
Selain itu terdapat beberapa warga lainnya yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Rinciannya; 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal yang di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
"Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," imbuhnya.