Rakyat Kecil Usaha Sendiri, Politisi PKS Pertanyakan Dampak Pertumbuhan Ekonomi

Sabtu, 04 Desember 2021 | 16:14 WIB
Rakyat Kecil Usaha Sendiri, Politisi PKS Pertanyakan Dampak Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mempertanyakan pengaruhnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia akhir-akhir ini terhadap rakyat kecil. Menurutnya meski pertumbuhan ekonomi dikatakan pemerintah tumbuh 7 persen, rakyat kecil tidak begitu merasakannya.

"Pertanyaan kritisnya adalah siapa yang menikmati pertumbuhan ekonomi 7 persen? 90 persen ekonomi ini ada UMKM, apakah pertumbuhan ekonomi ini dinikmati rakyat kecil?," kata Nasir dalam diskusi bertajuk Pemulihan Ekonomi dan Konstelasi Politik 2024 secara virtual, Sabtu (4/12/2021).

Menurut Nasir, UMKM bisa berjalan karena usaha rakyat kecil. Rakyat kecil yang tidak banyak berharap kepada negara kemudian berupaya untuk mencari penghasilan sendiri.

Nasir melihat kalau peluang rakyat kecil untuk bisa dibantu oleh pemerintah pun sangat kecil mengingat kecilnya kesempatan untuk menjadi pegawai negeri sipil.

Baca Juga: Apresiasi Langkah TNI AD Rekrut Hafidz Al-Quran, Hidayat Nur Wahid Soroti Kiprah Santri

Sudah berusaha sendiri kemudian ikut memutarkan perekonomian dalam lingkup yang kecil, Nasir mempertanyakan apakah mereka juga bisa turut merasakan buah dari pertumbuhan ekonomi.

"Selama ini masyarakat kecil atau rumah tanggal ini melakukan yang selama, ini dinamakan copy mecanism. Mereka menjual barang yang mereka miliki dan menghemat pengeluaran yang seharusnya mereka keluarkan," ujarnya.

Karena kondisi tersebut, Nasir mengatakan perhelatan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif yang akan datang seharusnya bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Kalau tidak, maka masalah-masalah tersebut akan terulang di kemudian hari.

"Bahwa pendidikan rendah, ekonomi rendah, infrastruktur masyarakat yang tidak memadai. Indonesia kembali lagi, upaya kita untuk Indonesia emas akan dipertanyakan."

Baca Juga: Nasib Saham Pemprov DKI Jakarta di Perusahan Bir Ada di Tangan DPRD

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI